Virus Corona di Sumsel
Optimistis New Normal Bisa Memutus Penyebaran Covid-19 di Sumsel, Berikut Penjelasan Prof Yuwono
Provinsi Sumatera Selatan tengah bersiap untuk menerapkan new normal (normal baru) meski kasus positif Covid-19 berada di angka yang tinggi.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Provinsi Sumatera Selatan tengah bersiap untuk menerapkan new normal (normal baru) meski kasus positif Covid-19 berada di angka yang tinggi.
Kendati demikian, Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Sumsel, Yuwono mengatakan new normal life akan diberlakukan di Sumsel berdasarkan pertimbangan rendahnya kasus positif dan masyarakat yang mulai bisa membangun budaya memakai masker saat keluar rumah.
Menurut Yuwono, new normal life memang akan terasa aneh pada awalnya.
Padahal, sebenarnya new normal ini adalah budaya baik.
Berbeda dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang secara pengertian merupakan aksi atau program yang memiliki tindakan bila dilanggar.
New normal merupakan budaya yang membutuhkan pembiasaan pada awal mula diterapkan.
"New normal life ini sebagai budaya. Saya optimistis new normal bisa berhasil memutus rata penyebaran Covid-19.
Contohnya, budaya memakai masker saat PSBB budaya masyarakat sudah terbangun. Bisa dilihat dari berkurangnya pelanggar. Meski tetap ada yang tidak pakai tapi lebih banyak yang pakai," jelas Yuwono, Kamis (28/5/2020).
• Tampang Bandit Paling Dicari di Lubuklinggau, Sudah Ratusan Kali Mencuri, Setiap Beraksi Bawa Jimat
• Bandit di Lubuklinggau Ini Punya Ritual Khusus Saat Jalankan Aksinya, Selalu BAB di Rumah Korbannya
Dia menyebutkan, dengan patuhnya masyarakat pada aturan memakai masker dan lainnya dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 saat PSBB diberlakukan, juga menunjukkan untuk ke new normal life sebenarnya tidak ada resistensi atau keengganan dari masyarakat.
Dia menambahkan, sebelumnya telah melapor kepada gubernur Sumsel mengenai aspek mana saja yang sudah dipenuhi dan yang harus diperbaiki sebelum new normal diterapkan.
"Secara umum saya sampaikan (kita) di Sumsel sudah memenuhi syarat new normal yang ditetapkan WHO. Hanya saja tinggal manajemen saja," tambah dia.
Yuwono mencontohkan, misalnya saja mengenai manajemen informasi penyampaian kasus positif virus Corona.
Beberapa pihak mengasumsikan dengan banyaknya kasus sebagai keadaan yang mengkhawatirkan.
Padahal, di Sumsel sendiri sampel yang diperiksa di laboratorium sebanyak 9.000 positif dengan hasil 900 positif.
"Ini artinya 10 persen yang positif. Apa yang dicemaskan. Data nasional 23 ribu sampel positif sementara yang diperiksa 250 ribu. Sama polanya. Di Amerika dan dunia sama.
• Warga Palembang Siap-siap New Normal! Apa Beda New Normal dan PSBB? Ini Penjelasan Profesor Yuwono
• Perempuan di Palembang Ini Dipukul dan Dicekik oleh Pria yang Sudah Dinikahinya Selama Enam Tahun