Berita Lubuklinggau

Bandit di Lubuklinggau Ini Punya Ritual Khusus Saat Jalankan Aksinya, Selalu BAB di Rumah Korbannya

Dua otak pencurian sepeda motor (curanmor) dan mobil pikap di Kota Lubuklinggau akhirnya ditangkap Tim Macan Polres Lubuklinggau, Rabu (27/5/2020)

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
Kedua pelaku saat dirilis Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa didampingi Kasatreskrim AKP Alex Andriyan, Kamis (28/5/2020) 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Dua otak pencurian sepeda motor (curanmor) dan mobil pikap di Kota Lubuklinggau akhirnya ditangkap Tim Macan Polres Lubuklinggau, Rabu (27/5/2020) kemarin.

Diketahui keduanya Pangki Suwito (38 tahun) warga Jl Batu Nisan RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I dan adiknya Romadoni (25 tahun) warga Jl Poros RT 09 Kelurahan Muara Enim Kecamatan Lubuklinggau Barat I

Keduanya ditangkap di Jl Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.

Polisi menembak kaki keduanya dengan timah panas sebanyak sembilan lubang, setelah keduanya melakukan perlawanan dan mencoba kabur.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa didampingi Kasatreskrim Alex Andriyan mengatakan jika kedua pelaku merupakan bandit paling dicari di Kota Lubuklinggau karena sudah terlibat ratusan TKP.

Kasus Positif COVID-19 di Kabupaten Banyuasin Bertambah 12 Orang Total 66 Orang Positif Corona

 

Bupati Lahat Cik Ujang Turun Tangan Cari Warganya yang Hilang Hanyut di Sungai Lematang

"Yang mereka ingat ada 48 TKP namun berdasarkan catatan kepolisian mereka sudah melakukan kejahatan sebanyak 124 TKP," kata Mustofa pada wartawan, Kamis (28/8).

Dalam menjalankan aksinya mereka berdua dibantu tujuh rekan lainnya.

Empat diantaranya Kusuma alias Keng (35 tahun), Gunawan (35 tahun), Dika (24 tahun) dan Budi sudah ditangkap lebih dahulu beberapa waktu lalu.

"Sementara tiga teman lainnya yakni lainnya yakni Him, Wir dan Kamal masih buron, saat ini masih dalam kejarann anggota di lapangan," ungkapnya.

Ia menjelaskan komplotan curanmor ini sudah beraksi sejak tahun 2014.

Saat beraksi, mereka kerap buang air besar (BAB).

Ritual ini mereka yakini bisa memuluskan aksinya. Komplotan ini juga membawa senjata api rakitan dan memakai semacam jimat.

Perempuan di Palembang Ini Dipukul dan Dicekik oleh Pria yang Sudah Dinikahinya Selama Enam Tahun

 

Sniper AS Rela Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari Berturut-turut Demi Tembak Mati Jenderal Ini!

"Jadi salah satu syaratnya dengan buang air besar di rumah korban. Ada di ruang tamu, kamar atau teras rumah, kurang lebih delapan TKP mereka BAB di rumah korbannya," ungkapnya.

Namun, apabila ketahuan komplotan Pangki ini tak segan-segan melepaskan tembakan apabila kepergok warga sekitar.

Dalam laporan yang diterima berdasarkan keterangan yang mereka ingat saja sudah 48 TKP.

"Dulu ada warga belakang Polres ini juga kena todong, karena ketahuan perutnya ditembak, pelakunya ya mereka ini," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved