Berita Lubuklinggau
Tampang Bandit Paling Dicari di Lubuklinggau, Sudah Ratusan Kali Mencuri, Setiap Beraksi Bawa Jimat
Ternyata komplotan ini punya ritual khusus setiap menjalankan aksinya. Selain itu juga mereka membawa jimat.
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Pangki dan adiknya Romadoni bandit yang paling dicari di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Otak curanmor ini sudah menjalankan aksinya ratusan kali.
Ternyata komplotan ini punya ritual khusus setiap menjalankan aksinya. Selain itu juga mereka membawa jimat.
Namun Rabu (27/5/2020), kemarin merupakan aksi terakhirnya, setelah keduanya berhasil ditangkap oleh Tim Macan Polres Lubuklinggau.
• Bandit di Lubuklinggau Ini Punya Ritual Khusus Saat Jalankan Aksinya, Selalu BAB di Rumah Korbannya
• Perempuan di Palembang Ini Dipukul dan Dicekik oleh Pria yang Sudah Dinikahinya Selama Enam Tahun
Keduanya ditangkap di Jl Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Polisi menembak kaki keduanya dengan timah panas sebanyak sembilan lubang, setelah keduanya melakukan perlawanan dan mencoba kabur.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa didampingi Kasatreskrim Alex Andriyan mengatakan jika kedua pelaku merupakan bandit paling dicari di Kota Lubuklinggau karena sudah terlibat ratusan TKP.
"Yang mereka ingat ada 48 TKP namun berdasarkan catatan kepolisian mereka sudah melakukan kejahatan sebanyak 124 TKP," kata Mustofa pada wartawan, Kamis (28/5/2020).
Dalam menjalankan aksinya mereka berdua dibantu tujuh rekan lainnya.
Empat diantaranya Kusuma alias Keng (35 tahun), Gunawan (35 tahun), Dika (24 tahun) dan Budi sudah ditangkap lebih dahulu beberapa waktu lalu.
• Warga Palembang Siap-siap New Normal! Apa Beda New Normal dan PSBB? Ini Penjelasan Profesor Yuwono
• Dituduh Sudah Memperkosa Seorang Perempuan, Pria di Palembang Ini Dipukul dan Ditendang Membabi Buta
"Sementara tiga teman lainnya yakni lainnya yakni Him, Wir dan Kamal masih buron, saat ini masih dalam kejarann anggota di lapangan," ungkapnya.
Ia menjelaskan komplotan curanmor ini sudah beraksi sejak tahun 2014.
Saat beraksi, mereka kerap buang air besar (BAB).
Ritual ini mereka yakini bisa memuluskan aksinya.
Komplotan ini juga membawa senjata api rakitan dan memakai semacam jimat.