Virus corona

Mengapa Pasien Covid-19 Menginfeksi Banyak Orang dan Ada yang Tidak?

Virus corona bisa menular dengan sangat cepat. Bermula dari satu orang yang terinfeksi, kemudian menyebar ke orang-orang yang ada di sekitarnya.

Editor: Bejoroy
tribunsumsel.com/arya
Ilustrasi - Tim Gugus Tugas Perceoatan Penanganan Covid-19 OKU Timur bagikan dan imbau masyarakat menggunakan masker Sabtu (23/5/2020). 

Sebagian besar diskusi terkait penyebaran SARS-CoV-2 berpusat pada pembahasan rata-rata jumlah infeksi baru yang disebabkan oleh setiap pasien.

Dalam ilmu epidemiologi, penularan itu diukur menggunakan sesuatu yang dikenal sebagai angka reproduksi. Tanpa pembatasan sosial, angka reproduksi Covid-19 diperkirakan berkisar tiga.

Namun, dalam kehidupan nyata, beberapa orang menginfeksi sejumlah orang, sedangkan yang lain tidak menyebarkan penyakit sama sekali.

Itulah sebabnya, selain reproduksi, para peneliti juga menggunakan nilai yang disebut faktor dispersi untuk menggambarkan berapa banyak klaster penyakit.

Semakin rendah tingkat dispersi, maka menunjukkan semakin banyak penularan yang berasal dari sejumlah kecil orang.

Dalam jurnal Nature yang terbit tahun 2005, Jamie Lloyd-Smith dan rekan peneliti lainnya dari Universitas California memperkirakan SARS memiliki tingkat dispersi 0,16. Ini menunjukkan superspreading memainkan peran utama dalam proses penyebaran virus.

Tingkat dispersi MERS diperkirakan 0,25. Sementara untuk Covid-19 masih bervariasi penghitungannya.

Pada Januari 2020, Julien Riou dan Christian Althaus dari Universitas Bern di Swiss melalui penelitiannya menyimpulkan bahwa tingkat dispersi untuk Covid-19 agak lebih tinggi daripada SARS dan MERS.

"Saya kira ini (Covid-19) tidak seperti SARS atau MERS, di mana kita mengamati adanya klaster superspreading yang sangat besar. Meski demikian, (pada kasus Covid-19) kita tetap melihat ada banyak kelompok penularan yang disebabkan oleh sebagian kecil orang," kata Gabriel Leung, seorang modeler dari Universitas Hong Kong.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak. (https://www.kompas.com/sains/)

Kendati demikian, dalam penelitian terbaru yang dilakukan Adam Kucharski dari LSHTM memperkirakan tingkat dispersi Covid-19 sebesar 0,1. Artinya lebih rendah dari SARS dan MERS.

"Mungkin sekitar 10 persen kasus (Covid-19) mengarah ke 80 persen dari penyebaran," ungkap Kucharski.

Hal tersebut mungkin bisa sekaligus menjelaskan beberapa aspek yang membingungkan dari pandemi ini. Seperti mengapa virus tidak menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia usai pertama kali muncul di Wuhan, China yang diperkirakan dimulai pada 17 November 2019 lalu.

Juga terkait adanya beberapa kasus pasien positif Covid-19 di tempat lain yang ternyata terjadi lebih awal dari perkiraan, tapi tidak memicu wabah yang lebih luas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved