Virus Corona
Kangen Pempek, Cerita Relawan Medis Asal Palembang Berlebaran di RS Darurat Covid-19 di Jakarta
Sebab saat ini dirinya tengah menjalani tugasnya sebagai relawan di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Idul Fitri kali ini terasa sangat berbeda bagi Septi Buanasari, relawan medis bagian farmasi asal Muara Enim.
Septi menjalani lebaran untuk pertama kalinya jauh dari keluarga.
Sebab saat ini dirinya tengah menjalani tugasnya sebagai relawan di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Septi mengatakan meskipun di tempatnya bertugas mendapatkan kiriman menu makanan hari raya dari para donatur.
Namun dia merindukan makanana khas Palembang seperti pempek, tekwan kemplang dan kudapan lainnya.
"Bersyukur sekali karena banyak makanan kiriman dari donatur jadi bisa makan opor ayam dan ketupat.
Tapi, lidah Palembang tetap enggak bisa bohong. Kepengen banget makan pempek dan yang lain karena di rumah kalau lebaran pasti ada," katanya kepada Sripoku.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (26/5/2020).
• 2 Kelompok Pemuda di Muratara Bentrok,Dipicu Aksi Penodongan,Lakukan Aksi Balasan,tapi Salah Sasaran
• Seorang Pedagang Kebon Semai Sekip Suspect Covid-19, 150 Pedagang Bakal Jalani Rapid Test Massal
Septi mengakui menjadi relawan Covid-19 berasal dari panggilan jiwa.
Apalagi, saat ini tenaga medis sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan kasus Covid-19 di tanah air.
Awalnya keinginannya menjadi relawan medis pun ditentang keluarga.
Menurut Septi hal tersebut pun wajar sebab saat ini banyak tenaga kesehatan yang juga tertular virus Corona saat menjalankan tugasnya.
"Saya bukan dari keluarga kaya yang bisa membantu berikan donasi dalam jumlah besar.
Jadi lewat ilmu yang saya kuasai di bidang farmasi. Ibaratnya tenaga kesehatan saat ini dibutuhkan di medan perang melawan Covid-19. Hidup harus memilih antara bergerak atau diam," ujarnya.

Alumni jurusan Farmasi Universitas Sriwijaya sebelumnya telah bekerja jauh dari tempat asalnya.
Dalam rentang tahun 2017 hingga 2019 lalu dia mengabdikan diri sebagai relawan di puskesmas yang berada di pelosok Provinsi Jambi lewat program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
"Sewaktu bertugas di Jambi lebaran bisa pulang karena ada cuti lebaran. Kalau sekarang ya harus ikhlas tidak pulang," tambah perempuan kelahiran 22 September ini.