Honorer Kesehatan di OI Dipecat
Curhat 1 dari 109 Honorer RSUD OI yang Dipecat Bupati, 7 Tahun Mengabdi Nanya Gaji pun Tak Pernah
109 honorer tenaga kesehatan di RSUD OI dipecat oleh Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam. Seorang honorer utarakan nasibnya.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Konflik ratusan tenaga honorer dengan RSUD Ogan Ilir tempat dimana mereka bekerja berujung pada surat pemecatan yang dibuat oleh Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam.
Sebelum datangnya surat pemecatan tersebut, ratusan tenaga honorer ini pada hari sebelumnya sempat menyampaikan aspirasi yang sedang mereka alami ke DPRD Ogan Ilir.
Adapun persoalannya, yakni tenaga honorer ini meminta manajemen RSUD Ogan Ilir lebih memperhatikan nasib mereka lantaran memiliki resiko berat sebagai bagian dari tim medis Covid-19 atau Virus Corona.
Sementara pihak manajemen RSUD Ogan Ilir menyatakan apa yang dituntutkan para honorer tenaga medis tersebut sudah terpenuhi, namun tetap saja tidak menjalankan tugas mereka.
• Justin Gaethje Sudah Temukan Rahasia untuk Kalahkan Khabib Nurmagomedov
Dikatakan seorang tenaga honorer yang ikut mendapat pemecatan, ia mendapati namanya ada di surat pemecatan yang ditanda tangani oleh Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam.
Surat tersebut justru didapatnya setelah viral di dunia maya, pada Kamis (21/5/2020) tengah malam.
Padahal saat itu, ia memang tengah berdiam diri di rumah karena belum ada kejelasan dari pihak Manajemen RSUD Ogan Ilir.
Bahkan, hal itu sudah 'direstui' oleh pihak manajemen, agar mereka tetap di rumah saja sampai ada keputusan lain.
"Hancur hati kami kak. Kami hanya menanyakan kejelasan, mengapa dijawab seperti ini," ujarnya yang enggan menyebutkan namanya itu.
Menurutnya, konflik ini berawal dari komunikasi yang terhambat antara bawahan dan atasan.
• Ingat, Sering Pakai Hand Sanitizer Bisa Buat Bakteri dan Virus Kebal, Berikut Ini Tandanya
"Kami klarifikasi, tidak ada kami takut dengan pasien Covid-19. Dengan catatan, keamanan kami juga terjamin," tegasnya.
Pernyataan ini seakan menyanggah ucapan Ilyas Panji Alam, yang menyebut para honorer tenaga medis yang mendapat surat pemecatan ini mangkir dari tugas mereka ketika ada pasien Covid-19 datang ke rumah sakit.
Dengan segala sesuatu yang sudah diberikan, Ilyas Panji Alam menyebut para honorer ini justru melarikan diri, bukannya memberikan perawatan kepada pasien Covid-19.
Dikatakan honorer ini, mengenai kejadian yang dimaksudkan Bupati Ogan Ilir tersebut, saat itu ada sejumlah pasien Covid-19 dari satu salah satu kecamatan di Ogan Ilir. Jumlahnya saat itu cukup banyak.