Berita Muratara

Beredar Isu di Muratara akan Datang 'Dukhan' Tanda Kiamat, Begini Penjelasan Kepala Kankemenag

Beberapa hari terakhir beredar isu di kalangan masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tentang akan datangnya dukhan.

Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/Rahmat Aizullah
Ikhsan Baijuri-Kepala Kantor Kemenag Muratara 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Beberapa hari terakhir beredar isu di kalangan masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tentang akan datangnya dukhan.

Dukhan disebut-sebut merupakan tanda kiamat berupa kemunculan kabut asap panas yang akan menyelimuti bumi selama beberapa hari.

Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Muratara, Ikhsan Baijuri meminta masyarakat untuk tidak mudah menelan segala isu yang beredar.

"Kalau kita melihat suatu dalil yang merujuk kepada ketentuan yang gaib harus secara nyata dan jelas," kata Ikhsan Baijuri, Kamis (14/5/2020).

Lanjut Ikhsan, jika ada hadisnya maka harus dilihat terlebih dahulu siapa perawi hadis itu, bagaimana status hadisnya, apakah hadis mutawatir (kuat), dhoif (lemah) ataukah maudhu' (palsu).

"Kalau menurut hadis yang mengatakan pada 15 Ramadan bertepatan pada hari Jum'at akan terjadinya dukhan. Alhamdulillah masa itu sudah lewat dan tidak terjadi apa-apa," katanya.

Sekarang beradar lagi isu akan datangnya dukhan pada tanggal 15 Mei 2020 bahwa selama 3 hari 3 malam kabut asap gelap akan menyelimuti bumi.

Pertamina EP Asset 2 Berikan Paket Semabko Kepada Insan Pers yang Tergabung di PWI Muaraenim

Tambah Jatah Libur Lebaran, ASN dan TKS Pemkab Pali Siap-Siap Terima Sanksi

Selama Pandemi Covid-19 Petugas Penyapu Jalan Tetap Kerja, Dalam Waktu Dekat THR akan Dibagikan

Menurut Ikhsan, sebagai muslim jangan mudah terlalu percaya dengan isu yang belum tentu kebenarannya, karena setiap ketentuan dalam Islam ada dalilnya.

"Entah dari mana dalil itu berasal kita juga tidak tahu. Jika memang ada hadisnya harus kita telaah dulu, jangan asal mudah percaya, jangan asal telan saja," katanya.

Ikhsan menambahkan, Islam mengajarkan apabila ada isu yang beredar masih simpang siur, maka tidak ada salahnya bertanya kepada yang lebih mengetahui.

"Bertanya juga harus kepada ahlinya, karena jika kita salah tempat bertanya maka akan salah juga kita menyimpulkannya," ujar Ikhsan.

Dia berpesan kepada masyarakat Kabupaten Muratara untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu yang beredar, baik di kalangan masyarakat maupun di media sosial.

"Lebih baik tanya dahulu sebelum ditelan, masyarakat harus pintar dalam menyikapi suatu isu atau informasi yang beredar," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved