Virus Corona di Sumsel

Warga Resah Perusahaan di Lahat ini Datangkan Karyawan Baru Berasal dari Zona Merah

Disaat Pemkab Lahat dan masyarakat di Kabupaten Lahat, berjuang bahu membahu ingin memutus mata rantai virus corona atau covid 19.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Yandi Triansyah
Handout/Sripoku.com
PT Primanaya Energy 

Laporan wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT -- Disaat Pemkab Lahat dan masyarakat di Kabupaten Lahat, berjuang bahu membahu ingin memutus mata rantai virus corona atau covid 19.

Namun upaya tersebut tampaknya tak didukung oleh PLTU Keban Agung, PT Priamanaya Energi (PT PE red).

Bahkan, perusahaan yang berada di Bumi Seganti Setungguan ini meremehkan bahkan terkesan menantang Bupati Lahat, Cik Ujang, SH.

Pasalnya, Cik Ujang, sendiri sudah menegaskan agar perusahaan tidak memasukkan karyawan baru dari luar.

Bahkan, dua perusahaan yang mengajukan permohonan yakni PT Suprime Energy dan PT BPI agar diboleh memasukkan karyawan dari luar ditolak oleh Cik Ujang.

Namun, larangan tersebut seakan tidak berarti dimata perusahaan milik Djan Faridz ini dengan telah mendatangkan puluhan karyawan berasal dari zona merah secara bergiliran.

Informasi yang dihimpun di lapangan, saat ini sejumlah karyawan PT PE dan masyarakat sekitar mulai merasa gerah.

Rumah Sehat Muratara di Desa Terusan Mulai Beroperasi, Petugasnya Sudah Diberi Pembekalan

 

Pos Militer Korea Selatan Diberondong Korea Utara tak Lama Setelah Kabar Kematian Kim Jong Un

Pasalnya kendati karyawan pendatang dari zona merah tersebut berada di mess terpisah, dan juga telah melakukan rapid tes covid 19, serta menyediakan dokter khusus.

Sejumlah karyawan PT PE masih merasa takut, apalagi karyawan pendatang tersebut tanpa isolasi mandiri 14 hari, sudah ada yang mulai bekerja.

Untuk mengelabuhi petugas di pos penjagaan, rupanya karyawan baru asal zona merah ini dalam satu pekan datang secara bergiliran.

Awal kedatangan terpantau hanya ada dua orang, lalu datang lagi delapan orang, sedangkan Sabtu (2/4) kembali datang sebanyak 10 orang.

Rencana kedatangan diduga bakal terus berlangsung, hingga tercukupi 60 orang.

Kepala BPBD Kabupaten Lahat, Ali Afandi kepada awak media membenarkan, adanya karyawan baru didatangkan dari zona merah oleh pihak PT PE.

Hanya saja untuk saat ini 10 orang itu sudah dievakuasi dan diisolasi saat tiba di Lahat.

Sedangkan untuk kabarnya bakal ada tambahan karyawan lagi, dirinya belum mengetahui info tersebut.

Hasil Swab Test Warganya Negatif Corona, Warga di Baturaja ini Potong Ayam Sambut Warganya Pulang

 

Update Virus Corona di Lubuklinggau, 3 Pasien Sembuh Dari Covid-19

"Kemarin malam saat datang langsung dihadang. Informasi dari masyarakat katanya 20 orang, setelah cek lapangan hanya ada 10 orang. kalau sampai ada lagi, pasti akan mencuat lagi," ujar Ali Afandi, via seluler kepada awak media, Minggu (3/5/2020).

Lanjut Ali, untuk penjagaan sudah ada tim yang bertugas.

Di hotel pun ada tim dari Dinkes dan Polres Lahat.

Kalau nanti didatangi secara diam-diam juga tidak bisa dibohongi, bakal ketahuan juga, orang dalam tidak bisa dibohongi.

" Kalau untuk sanksi, ya siapa yang mau disanksi. Mereka ini ada surat dispensasi dari Kementrian ESDM, tapi di lapangan harus standar Covid-19," kata dia.

Sementara, Fery Humas PT PE saat dikonfirmasi melalui seluler oleh salah satu awak media, tidak bisa memberikan keterangan.

Mengingat dirinya di kehumasan untuk urusan administrasi.
Sedangkan perihal tersebut, ranahnya ke bidang teknis.

"Soal yang ditanyakan, nanti disampaikan ke bidangnya. Kalau saya tidak pas untuk menyampaikannya," ucap Ferry.

Namun hingga berita ini dimuat, wartawan media ini belum kunjung mendapatkan kabar seperti disampaikan Ferry.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved