Virus Corona di Sumsel

Sepasang Suami Istri Ngotot Minta Bebaskan Dua Anaknya yang Dikarantina di Asrama Haji Palembang

"Mereka mengancam keras meminta anaknya dibebaskan, ya ikuti aturan tunggu 24 jam," ujar salah seorang panitia

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA
Terjadi keributan antara orang tua dengan petugas yang meminta untuk memulangkan anaknya terjaring tidak memakai masker di Asrama Haji Palembang, Sabtu (02/05/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sepasang suami istri mendatangi Asrama Haji Palembang, tempat karantina warga yang tidak mengenakan masker, Sabtu (2/5/2020).

Pasangan suami istri itu ngotot minta kepada panitia karantina agar dua anaknya yang terjaring razia masker dibebaskan.

Mereka bersikeras mengajak pulang anaknya yang sedang menjalani karantina dan sempat membuat suasana di Gedung Serba Guna Asrama Haji Palembang menjadi tegang.

Viral Video Seorang Warga Ngaku Nyaman Dikarantina di Asrama Haji Palembang, Ado AC, TV, dan Makan

Fasiltas AC dan Televisi Ditiadakan untuk Warga Dikarantina di Asrama Haji Palembang

Video : Hari Pertama Razia Masker di Palembang, Tidak Pakai Masker Langsung Karantina di Asrama Haji

Awalnya, mereka berbicara kepada Kepala Bidang Pencegahan Satgas Covid-19 Kota Palembang, M Zulinto untuk membebaskan anaknya dari karantina tersebut.

Namun Zulinto tidak menyetujui permintaan tersebut karena jika dibiarkan akan membuat warga yang dikarantina lainnya ingin ikut dipulangkan.

Karena permintaannya ditolak, orang tua tersebut masuk ke dalam ruangan dan berbicara kepada petugas, namun pembicaraan tersebut berujung adu mulut.

Pihak petugas mulai kesal dengan sikap suami istri tersebut yang tidak ingin anaknya dikarantina.

Satria, petugas Satpol PP bertugas mengatur pendataan warga yang dikarantina mengatakan orang tua dari dua anak tersebut terjaring di wilayah Seberang Ulu, tertangkap tidak memakai masker.

Video : 33 Warga Tak Pakai Masker Langsung Dikarantina di Asrama Haji , Sekda Palembang:Biar Jera

Penimbun Masker Patah Arah, Jual Rugi Stok Masker Bedah Hasil Timbunan hingga Stres Kena Bully

Sesuai instruksi yang ada, pihaknya langsung membawa mereka ke asrama haji untuk menjalani karantina.

Namun, orang tua mereka datang membuat kerusuhan meminta untuk dibebaskan.

"Orang tuanya minta dibebaskan, salah satunya masih pelajar," ujarnya.

Salah seorang panitia karantina, Hasodo Alpian juga mengatakan pihaknya sudah menjelaskan bahwa mereka menjalani karantina karena tidak menaati aturan memakai masker.

Pihaknya mendata dan memberikan edukasi terkait pemakaian masker namun orang tua tersebut tetap bersikeras meminta anaknya pulang.

"Mereka mengancam keras meminta anaknya dibebaskan, ya ikuti aturan tunggu 24 jam," ujarnya.

Koordinator bidang pencegahan Covid-19 Kota Palembang, M Zulinto mengatakan panitia akan membuat berita acara sehingga keempat siswa tersebut akan diberikan arah khusus.

Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan Meningkat Drastis

Rokok Sampoerna Dikarantina Usai Pabrik di Surabaya jadi Klaster Penyebaran Covid-19, Waspadai Ini

"Nanti akan kita sampaikan kepada dinas terkait dan kepala sekolahnya untuk memantau siswa-siswa tersebut setelah karantina 1x24 jam tersebut," ujarnya.

Menurut Zulinto, ini merupakan shock therapy bagi masyarakat agar menaati instruksi pemerintah menggunakan masker.

"Kita harapkan setiap harinya sampai hari kelima terus menurun, sehingga apa Yang telah dilakukan pemerintah ini efektif, sedangkan jika terus naik berarti ada yang harus dievaluasi ulang nantinya," ujarnya.

Menurutnya jangan sampai dengan adanya penindakan tegas ini maka kesadaran masyarakat terhadap pentingnya masker dapat diterapkan.

"Penindakannya harus lebih tegas, bila perlu ada usulan petugas untuk dibawa ke sekolah, tidur di ruang kelas," ujarnya.

Selain itu, pihaknya bersama Polrestabes kota Palembang sepakat untuk menindak anak-anak yang sering keluar rumah sehabis sahur, terutama yang tidak pakai masker.

"Nanti akan ada posko baru lagi, dimana anak-anak yang tidak patuh akan diamankan di dinas pendidikan," ujarnya.

Hari ketiga razia, Sabtu (02/05/2020), sebanyak 34 orang warga Palembang ditangkap karena tidak mengenakan masker saat keluar rumah.

Dari 34 orang tersebut sebanyak empat orang di antaranya adalah siswa atau pelajar SMA dan SMK di Kota Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved