Virus Corona di Sumsel
Terdampak Corona, Bisnis Properti di Sumsel Anjlok Hingga 60 Persen
Bisnis properti di Sumatera Selatan merosot hingga 60 persen, karena sepi pembeli.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Bisnis properti di Sumatera Selatan merosot hingga 60 persen, karena sepi pembeli.
Melorotnya bisnis properti ini karena terdampak Virus Corona atau Covid-19.
Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) chapter Sumatera Selatan, Endang Wasiati Wierono mengatakan, hanya konsumen yang telah menyiapkan dana sejak tahun lalu yang masih membeli properti tahun ini.
Sementara itu dari sisi investor hanya perusahaan yang bergerak di bidang logistik saja yang masih membeli properti karena memerlukan lahan yang luas untuk bisnis logistiknya.
"Secara global bisnis properti anjlok dan sulit bertahan jika kondisi ini berlangsung lama," ujarnya, Selasa (28/4/2020).
• Asrama Haji Palembang Siapkan 40 Kamar untuk Warga Dikarantina, 1 Kamar Ditempati 2 Orang
• Melihat Fasilitas Kamar Karantina di Asrama Haji Palembang, Tempat Menampung Warga tak Pakai Masker
Endang mengatakan perusahaan properti saat ini semakin sulit mendapat modal karena bank juga menahan kucuran kredit karena dampak banyaknya debitur yang mengajukan restrukturisasi kredit.
Bank hanya mau mengucurkan kredit bagi nasabah payroll atau dalam arti mengamankan dananya di tengah kondisi sulit saat ini.
Perusahaan saat ini hanya bisa bertahan dan melakukan efisiensi untuk menjaga agar cash flow tetap terjaga.
"Sudah ada beberapa perusahaan bahkan grup besar yang mulai merumahkan karyawannya karena memang tidak ada solusi lain, pemasukan tidak ada tapi pengeluaran terus berjalan," kata Endang.
Direktur Income realty itu memprediksi bisnis properti baru bisa bangkit dan normal dua tahun pasca pandemi ini berakhir.
Meksi situasi sulit saat ini namun selalu ada dua sisi mata uang yang bisa dilihat.
Selain memberikan dampak negatif turunnya daya beli masyarakat, wabah Corona juga menjadi momen baik bagi investor memiliki investasi bagus karena saat ini harga properti turun.
• Ramalan Bintang Keuangan Selasa 28 April 2020: Waktunya Sagitarius Keluarkan Aset yang Nyata & Alami
• Irfan Hakim Menguak Makna Dibalik Badai Virus Corona Seluruh Dunia Berterima Kasih pada Corona
Dia mengatakan harga properti sudah dua kali terkoreksi dari harga normal karena sepi permintaan.
Pasar selalu menentukan harga sendiri sebab akan selalu berlaku hukum permintaan dan penawaran.
Saat permintaan sedikit dan suplai banyak maka harga akan naik.
"Jadi ini saat yang tepat untuk berinvestasi karena harga turun dan properti nih menjadi investasi menjanjikan," tutupnya.