Virus Corona di Sumsel
Kasus Positif Corona di Sumsel 70 Persen OTG
Sebanyak 70 persen kasus positif di Sumsel didominasi orang tanpa gejala (OTG).
PALEMBANG, SRIPO -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Sumsel yang dinyatakan sembuh memang meningkat, akan tetapi di satu sisi kasus positif pun kian bertambah.
Juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Sumsel, Nur Purwoko Widodo mengatakan, berdasarkan data terbaru pada Minggu (26/4) jumlah kasus positif covid-19 di Sumsel bertambah sebanyak 10 kasus. Sebanyak 70 persen kasus positif di Sumsel didominasi orang tanpa gejala (OTG).
“Hari ini ada penambahan 10 kasus positif di Sumsel. Secara keseluruhan kasus positif yang ditemukan di Sumsel sebanyak 129 kasus, dimana 3 orang meninggal dunia dan 18 orang sembuh,” ujar Nur, Minggu (26/4/2020).
• Jubir Covid-19 Ingatkan Warga Sumsel untuk Waspada Virus Corona dari OTG, Selalu Cuci Tangan
• Pasutri di Prabumulih Berstatus OTG Kini Dinyatakan Negatif Covid-19, tolong Jangan Dikucilkan
Nur menyebutkan, penambahan kasus positif ini berasal dari dua warga Lubuklinggau, satu warga Musi Rawas, dua warga Ogan Ilir, satu warga OKU, tiga warga Palembang dan satu warga dari Jambi.
Penambahan kasus konfirmasi positif baru ini didominasi dari transmisi lokal yakni dari Palembang dan Lubuklinggau dan sebagian kecil dari kasus impor.
Sementara itu, juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Sumsel, Yusri, menjelaskan sebanyak 70 persen kasus positif virus Corona di Sumsel didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Orang ini (OTG) kami temukan positif karena mempunyai riwayat kontak erat dengan orang positif sebelumnya. Namun, secara fisik OTG ini sehat,” jelasnya.
Menurut Yusri, agar penyebaran kasus positif dari OTG tidak bertambah masyarakat harus terus menaati anjuran pemerintah seperti selalu menggunakan masker saat keluar rumah, menghindari keramaian dan tetap di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak di jalanan.
“Rajin cuci tangan, memperkuat daya tahan tubuh karena meningkatkan imun adalah cara yang cukup baik, istirahat yang cukup, aktifitas fisik untuk daya menjaga daya tahan tubuh, tidak panik dan waspada. Yang terpenting jaga jarak dan hindari kerumunan,” ujarnya.
• Sanksi Pelanggar Wajib Masker: Jika Bandel Kita Karantina dan Diperlakukan seperti OTG
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 60 persen orang yang positif virus corona (COVID-19) ternyata tanpa memiliki gejala alias Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebanyak 4.877 orang dari total 8.211 pasien terdata tidak dengan gejala.
Data tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, melalui keterangan tertulis, Minggu (26/4).
“Ternyata 60 persen orang yang positif COVID-19 tidak menunjukkan gejala atau OTG,” ujar Agus.
Agus memaparkan, warga yang terlihat memiliki gejala COVID-19 pada umumnya sebanyak 3.333 orang atau 40,6 persen. Warga yang memiliki gejala itu dengan rincian batuk 628 orang (18,8%); demam 461 (13,8%); demam ringan 395 (11,8%); sesak napas 345 (10,3%); pilek 298 (8,9%); sakit tenggorokan 282 (8,5%); lemah 241 (7,2%); sakit kepala 186 (5,6%); mual 144 (4,3%); keram otot 140 (4,2%); dan menggigil 82 (2,5%).
Agus juga menjelaskan, penderita COVID-19 juga memiliki penyakit lain. Mulai dari pneumonia (48,2%), hipertensii (17,8%), diabetes (12,2%), PPOK (7,8%), jantung (6,2%).
Oleh karena itu, Agus mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan aktivitas di rumah saja seperti bekerja, belajar, dan beribadah, menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, tidak mudik, dan anjuran lainnya.