Virus Corona di Sumsel

Bandara Tutup,Taksi di Bandara SMB II Palembang Rumahkan Karyawan

Ditutupnya penerbangan domestik di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II membuat roda perekonomian di kawasan vital itu ikut terdampak.

Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com/ Antoni
Ilustrasi Virus Corona di Sumsel 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ditutupnya penerbangan domestik di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II  membuat roda perekonomian di kawasan vital itu ikut terdampak.

Penutupan bandara tersebut, untuk mencegah penyebaran Virus Corona dan juga mencegah masyarakat mudik.

Salah satu sektor yang terdampak yakni taksi bandara.

Keberadaan taksi bandara yang selama ini siap mengantar jemput penumpang kini semuanya mengentikan sementara operasional.

Karena penerbangan tutup dan tidak ada masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa taksi bandara.

Manager taksi Primkopau Palembang, Mirzal mengatakan sejak adanya wabah Corona pendapatan taksi Primkopau anjlok drastis hingga 100 persen alias tidak ada penumpang.

Dulu setiap hari Primkopau menyiapkan 20 unit armada taksi tapi sejak wabah Corona hanya menyiapkan lima unit saja.

"Armada yang disiapkan sudah dikurangi untuk menekan biaya operasional tapi tetap saja pendapatan nihil," ujar Mirzal, Senin (27/4/2020).

Hasil Rapid Test 23 Warga Prabumulih Positif Covid-19, Pemkot Ajukan Swab Test di Palembang

 

8 dari 9 Pasien Covid-19 Statusnya Transmisi Lokal, Pemkot Linggau Klaim Belum Akan Ajukan PSBB

Dia mengatakan sejak wabah Corona, penumpang yang akan menuju atau baru tiba di bandara SMB II memilih diantar keluarganya, agar lebih aman dan terhindar dari penularn corona.

Oleh sebab itulah taksi bandara tidak lagi menjadi alternatif transportasi bagi penumpang bandara.

Kini sejak penerbangan komersil tutup sementara membuat semua driver taksi Primkopau juga tidak beroperasi dulu.

Manajemen meminta agar supir di rumah saja dulu sebab jika tetap beroperasi khawatir akan tertular virus.

"Pilihan yang sulit, di rumah saja butuh pemasukan sebab supir pendapatannya dari setoran dan tidak bekerja berarti tidak ada pendapatan, tapi kalau dipaksa bekerja juga rentan resiko tertular virus," kata Mirzal.

Oleh sebab itulah dia bersama rekan lainnya sesama anggota asosiasi taksi dan pedagang bandara akan mengajukan keringanan biaya sewa sebab minim pemasukan saat ini.

Satu Perusahaan di Ogan Ilir Rumahkan Pekerjanya, Disnakertrans Imbau Perusahaan Penuhi Hak Pekerja

 

Materi Soal Belajar dari Rumah TVRI Selasa 28 April 2020 SD Kelas 1-6, SMP SMA Terlengkap & Linknya

Dia berharap bahwa ini cepat berlalu dan semua kenali normal sehingga taksi bandara juga kembali bisa beroperasi seperti biasa.

"Armada kita siagakan di luar bandara jadi jika ada pengumuman dari pemerintah aman dan bisa beroperasi kami siap kembali beroperasi," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved