Virus Corona di Sumsel

Viral di WhatsApp ODP di Muaraenim Meninggal karena Corona, Satgas: Kami Saja Berani Pegang Tubuhnya

Pasalnya, pria ini sebelumnya salah satu warga yang masuk daftar Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19 Gugus Tugas Muaraenim, Minggu (12/4/2020).

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ardani
Tim Gugus Tugas Covid-19 di Muaraenim saat memeriksa seorang ODP Corona yang meninggal dunia. 

Namun hingga sampai seharian ini, adiknya tidak kunjung sehingga akhirnya ia mendobrak pintu kamar korban dan melihat korban sudah meninggal dunia.

Karena meninggal, akhinya ia berinisiatif melaporkan keadian tersebut ke tim Gugus Tugas Covid-19Muaraenim.

John OShea yang Bertugas Mengawal Ronaldo Membutuhkan Oksigen, Saking Gacornya!

"Korban ini adalah adiknya nomor delapan dan bekerja sebagai Satpam di Hotel Grand Zuri Muaraenim," ujarnya.

Ditambahkan oleh keponakan korban Yogi (30), bahwa sebelum meninggal pamannya (korban) sempat ngobrol dengannya pada malam sebelum meninggalnya korban, dan sekitar pukul 23.30 korban masuk ke dalam kamar mengambil minum.

Dan setelah itu tidak keluar kamar lagi dan tahu-tahu ia mendengar kabar pamannya telah meninggal dunia siang harinya. Pihak keluarga sengaja melapor ke pemerintah biar masyarakat jelas bahwa pamannya meninggal bukan karena Covid-19 seperti sangkaan warga, dan kami menuruti aturan.

"Tidak ada gejala sakit seperti tanda-tanda terkena Corona seperti batuk, demam, sesak nafas san lain-lain, paman saya itu cuma sering sakit kepala.

Apa mungkin lantaran minum pil overdosis atau karena lainnya, sebab pamanya itu tidak mau ke dokter kalau sakit," tandasnya.

Sementara itu Lurah Air Lintang Syaidina Umar, pihaknya bersyukur karena korban meninggalnya bukan karena disebabkan oleh Covid-19.

Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat terutama tetangganya untuk jangan takut sebab meninggalnya korban secara wajar dan bukan akibat Covid-19.

Bintang PSG Neymar Segera Miliki Calon Ayah yang Lebih Muda 6 Tahun darinya

Untuk itu, ia minta kepada keluarga, kerabat dan tetangga untuk segera menguburkannya dengan cara-cara Islam.

"Saya minta warga tidak usah takut dan untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak-tidak alias hoax, sebab bisa meresahkan warga yang akhirnya berhadapan dengan hukum," tegasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved