Liputan Eksklusif

Hidup Mewah Tanpa Kerja, Gaya Hidup Sindikat Penipuan Layanan SMS dan Ponsel

Otak penjebol sistem bank akan berada di suatu tempat di kawasan OKI, sementara pelaku yang bertugas mengambil uang di mesin ATM berada di Palembang

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Hidup Mewah Tanpa Kerja 

"Setelah tahu sistem lemah kami akan menyerbu ATM secepatnya untuk menarik uang. Lebih aman cari ATM sedikit di pelosok tak penjagaan keamanan," bebernya.

Menurutnya, pada umumnya para pelaku Tipsani bukan merupakan orang memiliki pendidikan yang tinggi, mereka secara otodidak mengutak-atik sistem Informasi Teknologi (IT) lalu menemukan cara menjebol sistem keamanan perbankan.

Para pelaku diungkapkannya, biasanya tidak hanya dalam satu daerah dalam beraksi. Otak penjebol sistem bank akan berada di suatu tempat di kawasan OKI, sementara pelaku yang bertugas mengambil uang di mesin ATM berada di Palembang.

"Tipsani sudah menjadi semacam hal lumrah di tempat kami. Tidak perlu sekolah tinggi, malahan banyak pelaku tidak tamat sekolah bisa jad tipsani dan punya banyak uang," katanya.

Anggi, salah seorang korban Tipsani menerangkan awal mula ia tertipu modus pelaku yakni ketika ia menerima telepon dari pelaku yang menanyakan apakah dirinya menerima pesan singkat (SMS) dari internet banking.

Karena merasa mendapat SMS tersebut, korban lantas membenarkan mendapat pesan singkat dari internet banking. Pelaku kemudian menyuruh korban untuk mengisi pesan singkat yang diterimanya yang tak lain menyebutkan sejumlah kode dan pin dari kartu ATM korban. Lalu tak lama terjadi transaksi sebesar Rp 13,6 juta dari rekening korban.

"Saya seperti tidak sadar disuruh pelaku, sesaat setelahnya saya baru tahu bahwa terjadi transaksi sebesar itu," tuturnya. (tim)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved