Human Interest Story
Kisah Wong Kito Hindari Lockdown di Eropa, Panik Sehari 1.000 Orang Terinfeksi
Pada saat tanggal 13 di Belanda, Indah pun memutuskan untuk membeli tiket dan memutuskan untuk pulang lebih cepat dari yang dijadwalkan.
"Loh saya kaget bagaimana kalau saya bukan tipikal orang jujur dan tidak mau ribet. Untung saja saya mengakui. Saya lihat disana tidak ada satupun di clear dari luar negeri dan memiliki gejala. Padahal kanan kiri saya itu banyak batuk, sampai saya pindah tapi saya memang pakai masker terus," katanya.
Lalu ia pun menuju ketempat kesehatan yang disambut dua atau tiga dokter. Mereka bilang ibu tidak ada gejala apa-apa. Lalu diperiksa tensinya. Kemudian setelah itu belum bisa dipastikan sakit apa.
"Sayapun memutuskan isolasi diri mandiri saja di suatu tempat yang kondisinya terbilang sulit. Tapi apa yang saya lakukan ini demi keluarga saya dan warga Palembang. Orang tua dan suami saya menyuruh saya pulang. Tapi saya ingin memastikan bahwa saya baik-baik saja. Lalu saya bikin status dan direspon baik oleh teman-teman," cetusnya.
Lalu keesokan harinya Indah memutuskan ke rumah sakit untuk periksa. Ia diperiksa di rumah sakit swasta. Kalau info yang beredar bayar hanya ratusan ribu tapi ternyata diinfokan bayarnya jutaan.
"Jadi saya waktu itu bayar Rp 4,4 juta. Karena saat itu memang periksanya yang lengkap, hasilnya saya negatif dan hanya ada obesitas. Di sini saya merasa kasihan bagaimana dengan orang-orang yang hanya traveler untuk cari uang seperti tour leader atau TKW dan lain-lain," katanya.
Setelah diperiksa negatif akhirnya Indah pulang ke Palembang. (nda)