Virus Corona
Salah Kaprah Berjemur, Jika Begini Bukan Virus yang Mati Justru Melemahkan Sistem Imun, Cermati!
Tak hanya sampai disitu. Sekarang informasi mengenai memanfaatkan sinar matahari untuk Hadapi Corona sudah lebih spesifik.
Akan tetapi dibalik keburukannya, UVA dan UVB mempunyai manfaat bagi manusia.
Dengan catatan kita tahu ilmunya, alias tahu kapan dan bagaimana cara memanfatkannya.
Untuk diketahui, semua manusia butuh UVA dan UVB untuk pembentukan vitamin D, tulang dan otot, terapi penyakit kulit (psoriasis), dan meningkatkan sistem imun.

Sampai sini tentu kita sudah paham, kenapa sekarang di maa pandemi corona, banyak masyarakat berburu sinar matahari.
Tapi, kapan kita harus mulai berburu sinar matahari, supaya bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan sistim imun, pembentukan vitamin D, untuk tulang dan otot, juga terapi bagi penderita psoriasis?
Mengenai hal itu, tentu kita ingat pesan orangtua zaman dahulu.
Berjemur sinar matahari pagi sebelum pukul 10.00 lah yang menyehatkan.
Tapi untuk saat ini yang kita kejar adalah manfaat UVB, daripada UVA.
Adapun UVA panjang gelombang melebihi UVB, yang menembus lapisan kulit dalam (dermis).
UVB hanya sampai lapisan atas epidermis, maka lebih kurang merusak kulit.
Namun, terpapar lama seperti yang ingin kulitnya lebih gelap (suntan), UVA maupun UVB sama-sama buruknya.
Sebab keduanya membuat kulit cepat menua, lekas keriput, dan risiko kanker kulit, pun bisa melemahkan sistem imun jika terpapar berlebihan (Immune system suppression).
Selain menembus kulit lebih dalam, karena kekuatannya ratusan kali lebih kuat dari UVB, UVA bisa menembus kaca.
Nah, pengaruh UV terhadap tubuh ditentukan oleh beberapa faktor, index UV, musim apa, lokasi equator, mendung tidaknya, dan jam operasi mataharinya.
Makin di atas puncak langit matahari, makin kuat index UV-nya.