Tiga Warga Sumsel Negatif Setelah Sempat Diisolasi
Ketiga pasien itu dinyatakan negatif sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium litbangkes Jakarta yang diterima oleh pihaknya melalui PHEOC
PALEMBANG, SRIPO -- Sebanyak tiga orang warga Sumsel yang sebelumnya dinyatakan masuk dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) telah dinyatakan oleh pihak RSMH negatif terpapar Covid-19, Jumat (20/3/2020). Adapun ketiga pasien yang dinyatakan negatif virus corona tersebut yakni RS (41) asal Jakarta, ASI (13) Lubuklinggau dan AR (30) asal Palembang.
"Hasil tiga pasien PDP sudah keluar dan hasilnya negatif Covid-19," ujar juru bicara Satgas Penanggulangan Corona Pemprov Sumsel, Prof Yuwono.
Ia menjelaskan, ketiga pasien itu dinyatakan negatif sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium litbangkes Jakarta yang diterima oleh pihaknya melalui PHEOC (Public Health Emergency Operation Center) Kemenkes RI.
• Dirut RS Diisolasi Usai Perjalanan Dinas ke Batam
• Pulang dari Surabaya, Satu Warga di PALI Diisolasi di Dalam Kamar Rumahnya, Keluhan Batuk & Demam
• Seorang Pasien PDP Usai Pulang dari Jakarta, Total Ada 4 Pasien PDP Diisolasi di RSMH Palembang
Dari hasil dua kali pemeriksaan spesimen, ketiga pasien ini dinyatakan bebas dari virus asal Wuhan Cina tersebut.
"Tindakan selanjutnya ketiga pasien ini akan diserahkan kepada dokter yang merawatnya apakah sudah diperbolehkan pulang atau belum," terangnya.
Juru Bicara Dinkes Sumsel, Yusri menegaskan rumah sakit rujukan khususnya Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang tidak pernah menolak jika ada pasien yang dinyatakan suspect corona. Jika ada pasien yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pasti akan langsung ditindak.
"Kalau pasien itu suspect tidak mungkin ditolak, pasti akan diterima dan masuk ke ruang isolasi," tegasnya, Jumat (20/3/2020).
Menurutnya, banyak pasien yang mengaku ditolak saat dibawa ke RSMH lantaran si pasien tidak memenuhi persyaratan PDP dan hanya masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Untuk pasien ODP diakuinya tidak wajib untuk dilakukan isolasi. Si pasien akan dilakukan pengecekan terpisah dengan pasien umum selanjutnya jika tidak suspect maka diperbolehkan dirawat mandiri di rumah.
"Mungkin pasien yang datang itu hanya ODP belum suspcet. Jika benar PDP pasti akan langsung ditindak," jelas Yusri.
Ia menjelaskan, pihak rumah sakit daerah setempat harus cermat sebelum melakukan rujukan ke RS rujukan corona di Sumsel. Pada saat menangani pasien yang mengalami gejala, RS setempat harus berkordinasi dengan RS rujukan mengenai ruangan dan mekanismenya.
Jangan ketika si pasien baru datang dan belum dinyatakan PDP langsung dirujuk. Hal inilah yang menyebabkan si pasien ketika datang tidak diterima untuk diisolasi lantaran tak memenuhi kriteria suspect.
Yusri juga mengimbau kepada RS di daerah untuk mencari RS rujukan terdekat tak harus ke RSMH agar cepat dilakukan tindakan. Untuk di sumsel ada lima RS yang menjadi rujukan khusus pasien PDP corona yakni RSMH, RS Siti Fatimah Palembang, RS Lahat, Banyuasin dan Kayu Agung.
"Sebelum dirujuk RS setempat komunikasi dulu. Jika pun memang benar penuh, pasti pasien PDP akan di arahkan ke RS rujukan lainnya. Kan di Sumsel ada lima. Tidak mesti ke RSMH," ungkapnya.
Hasil pemeriksaan akhir pelajar asal Kota Lubuklinggau yang berstatus sebagai pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang telah keluar. Pelajar berusia 13 tahun tersebut akhirnya dinyatakan negatif setelah dilakukan uji sampel virus corona. Kepastian ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan Sumatera Selatan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Cikwi Faris membenarkan, jika hasil pemeriksaan warga Lubuklinggau tersebut sudah keluar dan hasilnya negatif.
"Alhamdulillah dari pihak Dinkes Provinsi sudah keluar, kita bersyukur alhamdulillah negatif," kata Cikwi saat dihubungi Tribunsumsel.com, Jumat (20/3/2020).
Ia menuturkan surat kepastian pemberitahuan negatif virus Corona tersebut telah mereka terima dengan ditandatangani langsung oleh Kadinkes Sumsel.
"Keluar surat ini setidaknya bisa menanangkan masyarakat, tapi kita tetap tidak boleh lengah dan selalu waspada sebagaimana hasil rapat koordinasi kemarin," ujarnya.
Untuk itu ia mengimbau, kepada masyarakat kendati hasilnya negatif ia meminta masyarakat untuk selalu tetap menerapkan pola hidup sehat dengan selalu mencuci tangan dan mengganti pakaian setelah pulang ke rumah.
"Kita minta selalu cuci tangan, kemudian setiap pulang dari luar jangan menyentuh apa pun, pulang mandi dan ganti pakaian, kita belajar dari wali Kota Bogor yang terlihat sehat tapi nyatanya juga kena," paparnya.
Kemudian, untuk masyarakat dari luar, khususnya warga yang datang dari Jakarta untuk segera melapor kepada puskesmas terdekat, hal ini sebagai antisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
"Datang jangan tidak melapor ke Puskesmas, karena tidak mungkin kami melakukan pemantauan setiap hari, apalagi Lubuklinggau ada tiga penerbangan, kalau sudah datang mantap -mantap dirumah sampai 14 hari kedepan, setelah itu bila tidak terjadi apa-apa silahkan kalau mau keluar," tambahnya. (oca/joy)