Soal Jaringan Gas, Pengamat Ini Sebut Lebih Ekonomis dan Aman

PENGGUNAAN Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005 di kota Palembang. Hanya saja pada awal kemunculannya belum ada subsidi dari pemerintah dan pemasangannya harus kolektif dalam satu kawasan.

Untuk segi biaya sambungan gas ini jauh lebih hemat ketimbang tabung gas yang ada saat ini. Dalam satu bulan masyarakat cukup membayar iuran paling murah Rp 20 ribu dan paling mahal Rp 60 ribu. Nominal tersebut jauh lebih murah ketimbang penggunaan satu tabung gas 12 kilogram yang dijual Rp 140 ribu.

• Palembang Kebagian 9.312 Sambungan Rumah Jaringan Gas

• Oknum RT Pungli Biaya Pasang Jargas Subsidi, Satu Rumah Dipungut Rp 5 Juta

Selain itu, untuk urusan keamanan jargas ini juga sangat aman. Dimana cara penggunaannya sama seperti air PDAM yang dapat dikontrol melalui kran meteran. Keamanan jaringan tersebut dibuktikan dengan data hingga saat ini belum ada rumah yang terbakar karena dampak jargas meledak.

Masyarakat kota Palembang memang masih cukup awam dengan keberadaan jargas. Sehingga mereka dengan mudahnya termakan isu negatif bahwa jargas ini tingkat keamanannya kurang baik.

Pemerintah kota Palembang harus rajin melakukan sosialisasi hingga ke tingkat paling bawah. Masyarakat harus dijelaskan bagaimana manfaat jargas dan keamanannya.

Keberadaan jargas ini sangat membantu sekali, apalagi pada masa mendatang gas tabung diprediksi akan mengalami kelangkaan.

Dilihat dari sisi ekonomi, paling tidak pada 3-5 tahun ke depan paling tidak 50 persen masyarakat kota pempek harus sudah terpasang sambungan gas rumah tangga ini.

Jika pemerintah akan memberikan subsidi gratis dalam pemasangan jargas, tidak ada alasan lagi masyarakat enggan untuk tidak memasang. Karena dari sisi ekonomis keberadaan jargas ini sangat menguntungkan masyarakat dan keamanannya terjamin. (oca)