TNI Siap Evakuasi 245 WNI yang Terisolasi Corona,Tim Dilengkapi Baju Astronot
Jumlah korbannya pun terus bertambah menjadi 170 orang meninggal dunia, dan 7.864 kasus terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Merebaknya Virus Corona membuat nasib ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Provinsi Hubei, China, masih menjadi perhatian pemerintah Republik Indonesia (RI). Menurut data yang dirilis Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) cabang Wuhan menyatakan, ada sebanyak 245 WNI yang berada di Provinsi Hubei per Kamis (30/1) pukul 09.00 waktu setempat. Mereka adalah mahasiswa serta WNI yang berprofesi lainnya.
Ke-245 WNI itu tersebar di sejumlah kota di Hubei, yaitu Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Enshi, Yichang, dan Songzi. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Desra Percaya mengatakan, perlindungan dan pemenuhan kebutuhan WNI di Wuhan saat ini masih menjadi prioritas bagi pemerintah RI.
Namun menurut data Kementerian Kesehatan RI melaporkan sekitar 243 orang WNI yang ada di Wuhan. Dan mereka, dikabarkan dalam kondisi baik. Meski begitu, sampai saat ini belum ada evakuasi yang dilakukan pemerintah karena status kota tersebut masih dalam kondisi 'lockdown'.
Meski begitu, Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Anung Sugihantono menyampaikan, ada dua opsi yang direncanakan akan dilakukan untik evakuasi WNI di China.
"Waktu itu Menlu menyampaikan bahwa ada 2 skenario, skenario pertama mengeluarkan mereka keluar dari Hubei, kemudian menjemputnya di tempat yang ada di luar Hubei," jelasnya saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Rasuna Said, Jakarta Selatan, kemarin.
Opsi ini diambil setelah melewati masa karantina kota. Status karantina kota diputuskan berdasarkan eskalasi persebaran kasus virus corona baru 2019-nCoV di wilayah tersebut. "Alternatif kedua apabila memang diizinkan pesawat kita langsung mendaratnya di Wuhan, kemudian dibawa keluar dari China secara langsung," katanya.
Namun, menurut dr Anung pelaksanaan evakuasi hingga saat ini belum dilakukan karena masih melihat kondisi dan perkembangan situasi di Wuhan.
"Pelaksanaannya masih menunggu perkembangan dengan situasi dan kondisi yang ada," katanya.
Pemerintah telah menggelar rapat pembahasan mengenai opsi evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China. Rapat berlangsung di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (30/1) siang.
Hadir Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto, Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri Pariwisata Wishnutama serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan.
Namun Menlu enggan mengungkapkan hasil rapat yang berlangsung selama sekitar 50 menit itu. Ia beralasan akan melapor terlebih dulu kepada Presiden. "Saya belum bisa statement apa-apa karena mau lapor dulu ke Presiden," kata Retno usai rapat, sambil terburu-buru berjalan ke mobilnya. .
Menteri Luar Negeri Retno Marsuidi menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan video conference dengan WNI yang terjebak di Wuhan guna mengetahui langkah apa saja yang kiranya diperlukan dalam melakukan evakuasi.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut, pemerintah berencana segera menjemput warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China. Hal itu menyusul wabah virus corona semakin menyebar dan membahayakan di kawasan tersebut.
"Jadi opsi itu sudah ada," ucap Terawan saat ditemui di sela-sela Rakornas 2020 Puspitek, Tangerang Selatan, Kamis pagi.
Terawan menjawab kabar penjemputan WNI di Wuhan akan dilaksanakan pada Sabtu, besok. Menurutnya, detail penjemputan WNI dan segala teknisnya masih dibahas.