Alasan Keluarga, Kasi Pidsus Kejari Palembang Dede M Yasin Akui Sempat Cemas Jadi Jaksa

Kasi Pidsus Kejari Palembang, Dede M Yasin, sempat mencemaskan keluarganya terkait profesi jaksa yang ia jalani.

Penulis: anisa rahmadani | Editor: Refly Permana
handout
Kasi Pidsus Kejari Palembang, Dede M Yasin. 

Saat kasus itu usai, orangtua korban sempat mengucapkan terimakasih beberapa kali.

Di sana ada rasa senang dan kepuasan sendiri melihat kasus kliennya tersebut usai sehingga membuatnya menjadi bertekad mendalami pekerjaan ini.

Kejaksaan Agung Tahan 3 Orang Kasus Jiwasraya, Ini Identitasnya

Mengenai karir di dunia jaksa, Dede mengatakan, dimulai pda tahun 2006, dimana dirinya tercatat sebagai PNS di Kejaksaan Negeri Sungai Liat Bangka Belitung.

Setelah itu, ia mengambil pendidikan jaksa di Pusdiklat Kejaksaan RI hingga pada tahun 2015 perjalanan karirnya dimulai sebagai Kasi Tindakan Umum di Bangka tengah.

Lanjutnya lagi, pada tahun 2018 ia di percaya sebagai kepala di Kejaksaan Negeri Bangka Belitung.

Yang mana saat itu juga ia mendaptkan penghargaan peringkat 2 nasional dari Jampidsus dalam rangka penangkapan tindak korupsi.

Jelasnya, penghargaan Jampidsus itu dilakukan seluruh cabang Indonesia yang berjumlah 66 cabang Kejaksaan Negeri yang tersebar di setiap daerah.

Ia mendapatkan penghargaan lantaran saat itu ia memegang kasus Penyalahgunaan Uang Operasional Sekolah (Bos) yang kena kerugian sebesar Rp300 juta rupiah.

Berkas Penggelapan Uang KUD Rahayu Bakti Mesuji Kabupaten OKI Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Namun dengan pencapaian yang ia raih, ada rasa sedih di dalam benak hatinya lantaran jauh dari keluarganya yang ada di Pulau Cantik, Bangka Belitung.

Tetapi hal itu tidak menyulitkanya karena sudah ada transportasi yang membuatnya tidak lama di perjalanan saat pulang ke rumah

"Iya saya pulang 2 kali dalam sebulan jadi udah bukan kesulitan lagi karena transportasi pesawat menuju Bangka sudah ada," tuturnya.

Diakhir wawancara ia menyampaikan setiap pekerjaan pasti mempunyai resiko.

Akan tetapi jika bekerja dengan baik ikhlas serta berserah diri pada yang diatas semua akan berjalan lancar dan aman.

Tambahnya lagi buatlah manusia yang bersalah layaknya manusia normal.

Harus ada sikap empati dan simpati yang kita perbuat agar tidak ada dendam bagi para pelaku.

Sehingga tidak ada niat jahat yang muncul didalam benak mereka.

Karena pada dasarnya setiap manusia terlahir dengan hati yang baik.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved