Ayah Setubuhi Anak Kandungnya
Sosok Ayah Tersangka Pemerkosa Anak Kandung di Muratara di Mata Istri, Temperamennya Tinggi
Istri tersangka Sp (34), pemerkosa anak kandung di Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara angkat bicara.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Istri tersangka Sp (34), pemerkosa anak kandung di Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara angkat bicara.
Istri Sp berinisial St (33), asal Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.
Sp dan St tinggal bersama tiga anaknya di sebuah pondok dalam perkebunan karet di Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
• Pengakuan Ayah Setubuhi Anak Kandungnya: Anak Saya Bilang Jangan Yah, Kata Guru di Sekolah Berdosa
Mereka tinggal di perkebunan karet itu sudah 4 tahun, setelah merantau dari kampung asalnya di Kecamatan Rawas Ilir.
Keluarga yang menggantungkan hidup dari menyadap karet ini ternyata menjalani rumah tangga yang tidak harmonis.
St akhirnya melaporkan suaminya itu ke polisi karena tidak tahan lagi dengan tingkah laku tersangka di rumahnya.
• Kronologi Ayah Setubuhi Anak Kandungnya Sejak Kelas 4 SD di Muara Rupit Kabupaten Muratara
Suami St atau tersangka Sp berhasil dibekuk jajaran Polsek Muara Rupit, Resor Muratara, Kamis (28/11/2019).
Tersangka Sp selain menggauli anak kandungnya sendiri, juga merupakan sosok suami yang temperamental.
"Dia itu pemarah, suka ngancam, makanya aku tidak tahan lagi," tutur St di depan polisi didengar Tribunsumsel.com.
Kepada petugas, St mengungkapkan, saat pertama kali memergoki suaminya berbuat bejat kepada anaknya, ia marah besar.
• Polisi Dalami Apakah Senjata Api Kecepek Itu Dipakai Tersangka untuk Mengancam Anak Kandungnya
Ia mempersilahkan suaminya itu untuk menikah lagi jika tidak bahagia dengannya.
Akan tetapi, ia meminta suaminya yang keparat itu untuk tidak merenggut kehormatan anak kesayangan mereka.
"Saya sudah bilang pak. Yah, ini anak kandung kamu, darah daging kamu sendiri. Kalau kamu tidak bahagia dengan aku, tidak apa-apa kalau mau nikah lagi.
Tapi jangan kau rusak anakmu," cerita St.
Saat kejadian pertama, St tidak melaporkan tersangka Sp ke polisi karena suaminya itu mengaku khilaf dan meminta maaf.
• BREAKING NEWS: Di Muratara Ayah Setubuhi Anak Kandungnya Sejak Kelas 4 SD hingga Lupa Ngitung
Tersangka berjanji kepada St bahwa bahwa akan bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan lagi.
Namun, selama menjalani rumah tangga, tersangka Sp kerap berlaku kasar kepada istrinya St.
Bahkan, tak jarang Sp marah dan menyakiti istrinya saat ia merasa kesal.
"Dia marah-marah terus, aku diancam-ancamnya, jadi aku takut pak, makanya baru aku lapor sekarang," ujar St.
• Kronologi Ayah Setubuhi Anak Kandungnya Sejak Kelas 4 SD di Muara Rupit Kabupaten Muratara
Sementara itu, tersangka Sp mengakui pernah mengancam istrinya dengan sebilah pisau.
"Tapi aku ngancam-ngancam cak itu bae pak, idak sampai ku tujah dio," katanya.
Sp juga menegaskan, ia tidak pernah memukuli istrinya, hanya sebatas marah-marah saja.
Namun jika istrinya itu mengadu ke polisi bahwa pernah dipukul, Sp mengaku pasrah.
"Aku pasrah bae pak, kalu dio lapor pernah dipukul dak papo, mungkin dio benci dengan aku. Aku terus terang pak, idak pernah pukul dio, kalu ku lempar pakai bos iyo pernah," beber Sp.
• Tanggapan Hakim Pasca Pimpin Sidang Gugatan Kamil Terhadap Anak Kandungnya
Sp (34), tersangka pemerkosa anak kandung sendiri di Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara Provinsi Sumatera Selatan kini menjalani pemeriksaan di Polsek Muara Rupit Resor Muratara.
Kepada penyidik kepolisia Sektor Muara Rupit, Sp mengaku awalnya dia mengajak anaknya berhubungan badan secara baik-baik tetapi ditolak anaknya dengan alasan dosa.
Akibat perbuatan bejadnya itu pula Sp warga Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara ini ditangkap polisi dari Polsek Muara Rupit Resor Muratara.
Setelah ditangkap polisi semua kebusukan tersangka Sp terbongkar termasuk bagaimana ia memerkosa anaknya meskipun sudah pernah ketahuan istrinya tapi dimaafkan.
Kepada polisi Sp menceritakan, suatu hari saat itu, pondoknya sedang sepi karena istri dan dua anaknya lagi sedang pergi ke sungai mencuci piring.
Sebelum disetubuhi, Sp berkata kepada anaknya bahwa tidak apa-apa dan tidak mungkin hamil karena masih kecil.
• Pergi ke Pasar Jualan Pakaian, Istrinya Ternyata Berulang Kali Diperkosa Temannya, Ini yang Terjadi!
Korban lalu menolak dan berkata kepada Sp bahwa perbuatan yang akan dilakukan ayah kandungnya itu adalah dosa, tapi tidak dihiraukan Sp.
"Waktu saya rayu, anak saya bilang, jangan yah, kata guru di sekolah berdosa," ujar Sp meniru suara anaknya.
Entah setan apa yang merasuki Sp, ia langsung memaksa memperkosa anaknya hingga menjerit dan menangis.
Tak lama kemudian, istri Sp pulang dari sungai dan melihat anaknya menangis lalu bertanya kepada suaminya.
"Istri saya nanya, kamu apakan dia, saya bilang tidak diapa-apakan, nangis sendiri," kata Sp.
Beberapa hari kemudian, istri Sp mendengar cerita korban bahwa telah digauli ayahnya saat ia menangis kala itu.
Istri Sp marah dan meminta Sp mengaku atas perbuatannya terhadap darah dagingnya sendiri itu.
• Alasan Seorang Ibu di Bogor yang tak Marah Anak Kandungnya Diperkosa Ayah Tiri Berkali-kali
Sp mengelak dan berkata bahwa dia hanya mencium anaknya itu karena merasa sayang sebagai seorang ayah.
"Saya jawab, tidak diapa-apakan dek, cuma saya cium, biasa lah mencium anak sendiri, sayang," ujarnya.
Sp meminta istrinya agar tidak menuduhnya yang bukan-bukan jika tidak punya bukti.
"Istri saya menuduh saya yang tidak-tidak, saya bilang tidak mungkin lah saya menganu anak sendiri," katanya.
Bukannya bertaubat, Sp justru mengulangi perbuatan bejatnya yang kedua kali.
Saat itu, pondoknya sedang sepi karena istri dan dua anaknya yang lain sedang pergi ke pasar membeli kebutuhan makan.
Kali ini, Sp tidak lagi membujuk, melainkan mengancam akan membunuh istrinya jika anaknya tidak melayaninya.
Takut ibunya dibunuh, korban pasrah dan perbuatan keji itu terulang kembali.
Tapi apes, saat Sp sedang menggarap anaknya, ia dipergoki istrinya yang pulang dari pasar lebih cepat.
Karena ketahuan, Sp kemudian mengaku khilaf dan meminta maaf kepada istrinya bahwa tidak akan mengulanginya lagi.
Kala itu, istri Sp tidak melapor ke polisi karena ia yakin suaminya akan bertaubat dan tidak mengulangi perbuatannya.
"Sudah itu saya lupa pak ceritanya, saya benar-benar menyesal, malu saya pak," kata Sp di depan petugas.
Di pondok itu, Sp yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet tinggal bersama istri dan tiga anaknya.
Ia memiliki dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki.
Anak kandung yang disetubuhinya adalah anaknya paling tua yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar sekolah dasar.
