Ustaz Taufik Hasnuri Meninggal
Alm Ustadz Taufik Hasnuri dan Desa Gelebak Dalam
Palembang berduka, salah satu putra terbaiknya, ulama besar di Tanah Sriwijaya ini, Ustad KH Taufik Hasnuri, wafat menghadap Sang Khalik (14/11).
Bukankah publik sudah tahu bahwa almarhum adalah sosok Palembang asli, bahkan kekentalan darah Palembangnya sendiri tercermin dari bahasa pengantar yang digunakan dalam ceramah.
Bagi sebuah keluarga yang ditinggalkan oleh anggota keluarganya, pesan dari almarhum semasa hidup, terutama berkaitan dengan tempat pemakaman adalah wasiat yang harus dilaksanakan.
Mau tidak mau, wasiat harus dilaksanakan, sudah menjadi tradisi bagi orang Indonesia untuk mematuhi keinginan tersebut.
Wasiat seperti itu biasanya punya alasan tersendiri dari almarhum semasa hidupnya.
Apalagi dalam hal ini, sosok yang mewasiatkan tersebut bukan orang biasa, ia adalah ulama yang punya jamaah demikian banyak.
Maka pesan dari Ust Taufik Hasnuri tentunya menjadi sesuatu yang luar biasa, terkhusus bagi warga Desa Gelebak Dalam.
Desa Gelebak Dalam adalah sebuah desa kecil di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.
Posisinya bisa dikatakan sebagai desa penyangga Palembang. Jaraknya hanya sekitar 22 km, atau 30 menit dari pusat kota.
Selepas dari Jakabaring, perjalanan bisa diteruskan ke arah Sungai Pinang dan berbelok ke arah Rambutan.
Jalan ini bisa tembus ke Jejawi dan bahkan ke Kayu Agung.
Sejak lama, Gelebak Dalam dan wilayah sekitarnya sudah menjadi sentra pertanian padi, karena itu ia juga dinobatkan sebagai salah satu desa lumbung pangan di Sumsel.
Pertanian padi dengan pola tadah hujan menjadi ciri khas, yang sekarang sudah mulai digerakkan dengan cara membuat irigasi desa.
Selain padi, desa ini juga menjadi sumber ikan terutama komoditas ikan sungai, kendati belum diolah secara maksimal.
Desa ini berada sekitar 29 meter dari permukaan laut [DPL] dan suhu rata-rata selama setahun yakni 37 derajat celcius. Sebelah utara Desa Gelebak Dalam berbatasan dengan Desa Tanjung Merbu, sebelah timur dengan Desa Sako. Dua desa ini juga berada di Kecamatan Rambutan.
Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Komering yang masuk Kabupaten [Ogan Komering Ilir].
Umumnya warga yang tinggal di desa ini adalah keturunan dari Palembang.