BERITA EKSKLUSIF: Tak Kuat Bayar Cicilan, Driver Taksol Terpaksa Jual Mobil

Imbas dari kebijakan tersebut, sebagian besar para driver di Palembang terpaksa ramai-ramai menjual atau melakukan take over kendaraan.

Editor: Soegeng Haryadi
Internet
Taksi Online 

"Harusnya menentukan insentif itu lihat dulu, apakah cukup tidak nominal sekarang. Driver banyak jual mobil artinya nomimal tersebut jauh dari kata cukup," tegasnya.

Insentif Bukan Hak Tapi Bonus
Head of regional corporate affairs PT Gojek wilayah Sumatera, Teuku Parvinanda Hendriawan menjelaskan bahwa insentif yang diterima oleh mitra gojek dan adalah bonus yang diberikan kepada para mitra.

Bonus tersebut merupakan uang tambahan yang diberikan pada PT GI kepada mitra, menambahkan pendapatan driver dari ongkos penumpang bukan gaji tetap, sehingga sewaktu-waktu bisa berubah tergantung kebijakan.

"Jadi insentif diberikan itu bonus yang ditentukan PT Gojek kepada mitranya," ujarnya, Minggu (20/10).

Dijelaskannya, penurunan insentif ini berlaku secara nasional, namun besar kecilnya berbeda - beda tergantung kondisi pasar masing - masing daerah. Penilaian insentif ini dinilai langsung oleh PT Gojek Indonesia pusat.

"Seluruh Indonesia dipotong insentifnya. Namun besar kecilnya berbeda, terganggu kondisi pasar masing-masing daerah," jelas Teuku.

Selain itu, mengenai adanya potongan Rp 2.000 kepada konsumen, digunakan untuk asuransi penumpang jika terjadi apa-apa dan ingin menuntut asuransi kepada pihaknya.

"Ke depan kita juga akan bekerjasama dengan Jasa Harja demi memberikan kenyamanan kepada para penumpang," katanya.

Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Ahmad Arvin mengatakan dengan dipotongnya insentif sebesar 50 persen maka mengurangi hak mitra. Maka itu, pihaknya beberapa waktu lalu menggelar aksi demo ke PT Gojek Indonesia Cabang Palembang untuk kembali menaikkan insentif para driver.

Menurutnya, pihak aplikator tidak pernah transparan dengan melibatkan para driver prihal alasan menurunkan nilai insentif. Padahal, selaku mitra para driver setidaknya harus mengetahui alasan jelas dan jangan langsung menurunkan bonus.

"Kalau ada kebijakan baru itu harusnya kami dikasih tahu dahulu, jangan tiba - tiba langsung menurunkan insentif," tegasnya.

Apabila tuntutan mengembalikan insentif tidak dipenuhi, Arvin mengancam akan membawa permasalahan insentif ini ke jalur eksekutif dan legislatif.

"Kalau tuntutan kami tidak dikabulkan, kami akan melapor ke eksekutif dan legislatif meminta PT GI Palembang ditutup operasionalnya," ungkapnya. (tim)

Skema insentif baru Gocar
4 poin = Rp 17 ribu
7 poin = Rp 35 ribu
11 poin = 60-65 Rp ribu
13 poin= 85-95 Rp ribu
15 poin = 110-120 Rp ribu
18 poin = Rp 150 ribu

Skema insentif lama Gocar
4 poin = Rp 17 ribu
7 poin = Rp 65 ribu
11 poin = Rp 95 ribu
13 poin= Rp 150 ribu
15 poin = Rp 220 ribu
18 poin = Rp 290 ribu.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved