Kabut Asap Paling Ekstrem, Jarak Pandang 50 Meter
Para pengendara pun terpaksa memacu kendaraannya dengan sangat pelan, lantaran jarak pandang sangat minim.
General Manager Angkasa Pura Cabang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Fahrozi mengatakan dua penerbangan kembali ke bandara asalnya yakni Sriwijaya Air rute Cengkareng-Palembang dan Air Asia rute Kuala Lumpur-Palembang. Sementara itu satu maskapai yang harus memutar arah yakni Batik Air dengan rute Pekanbaru-Palembang harus dialihkan ke Jambi karena tidak memungkinkan mendarat.
Penerbangan yang terganggu tersebut hampir semua maskapai khususnya yang memiliki jam terbang pagi karena jarak pandang terendah 50 meter hingga pukul 07.30. Barulah pukul 10.00 jarak pandang mencapai 1000 meter atau aman untuk penerbangan.
Keterlambatan di Bandara SMB II paling lama terjadi 4,9 jam atau 296 menit yang dialami maskapai Lion Air dengan rute Palembang-Pangkal Pinang.
Maskapai Garuda Indonesia terpaksa delay enam penerbangan yang terdiri dari empat penerbangan kedatangan dan dua jadwal keberangkatan.
Terpisah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang mengeluarkan surat edaran akibat semakin kurang baiknya jarak pandang dari kabut asap di perairan Palembang. Dalam surat tersebut dikatakan jika kondisi kabut asap masih pekat dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB maka kapal kapal yang akan masuk dan keluar Sungai Musi untuk melakukan penundaan. Begitu juga kondisinya saat malam hari.
Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Kasi Lala) Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang, Adriawan mengatakan, jika asap semakin tebal sampai pukul 10.00 maka pihaknya akan menunda pergerakan kapal baik yang akan masuk maupun keluar dari Sungai Musi.
"Jam 06.00 sd 10.00 pagi apabila berkabut asap agar menunda pergerakan begitu juga pada malam hari," kata Adriawan, Senin (14/10/2019) saat dihubungi.
Menurut dia, jarak pandang di Sungai Musi sekitar 50 meter. Kondisi itu tidak memungkinkan untuk kapal bergerak.
"Meningkatkan kewaspadaan dan berhati hati setiap melakukan perlayaran," kata dia.
Pihaknya juga meminta kapal untuk mengoptimalkan navigasi untuk pengamatan keliling sekitar kapal.
"Mengadakan komunikasi radio dengan stadiun radio pantai serta Chanel sesuai ketentuan," kata dia. (oca/axl/cr26)