Sejarah Berdiri Jembatan Ampera, Sebagai Ikon Kota Palembang, Jembatan Kebanggaan ‘Wong Kito Galo’

Sejarah Berdiri Jembatan Ampera, Sebagai Ikon Kota Palembang, Jembatan Kebanggaan ‘Wong Kito Galo’

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/Igun Bagus Saputra
Jembatan Ampera 

Kemudian Panitia Pembangunan ini menyampaikan gagasan Pembangunan jembatan tersebut Kepada Presiden RI Ir. Soekarno.

Gagasan tersebut di setujui oleh Bung Karno, dengan Syarat di buat juga taman terbuka di kedua ujung jembatan itu.

Penandatanganan kontrak pembuatan Taman Kota atau boulevard dilakukan pada tanggal 14 Desember 1961 dengan biaya USD 4.500.000 atau sekitar Rp. 900.000.000 pada masa itu dengan kurs Dolar USD 1 = Rp 200.

Kisah Inspirasi Ibu Asal Lombok, Mantan Suami Kembali Nafkahi Anak, Baca Sholawat Urusan Dipermudah

Bawa Tiga Istrinya Sekaligus di Acara Pelantikan, Anggota DPRD Terpilih dari PKB Ini Jadi Sorotan!

Ayu Dewi Melahirkan Anak Ketiga, Masih Dirahasiakan Hidung Bayi Laki-lakinya Jadi Sorotan

Jembatan Ampera Palembang, Kamis (3/3/2016).
Jembatan Ampera Palembang, Kamis (3/3/2016). (SRIPOKU.COM/RAHMALIYAH)

Dibangun dari Dana Rampasan Perang

Pada April 1962 di mulai pembangunan Pembuatan Jembatan atas biaya pemerintah Jepang, sebagai bentuk kompensasi perang Dunia II dari Pemerintah Jepang terhadap Indonesia, tak hanya biaya Tenaga Ahli pembuat Jembatan pun di datangkan dari Negara Jepang.

Dengan Fuji Mobil Manufacturing Co Ltd yang diberikan tanggung jawab untuk desain dan konstruksi.

Proses Pembuatan Jembatan memakan waktu sekitar 3 tahun lama nya.

Akhirnya di tahun 1965 Jembatan pun diresmi oleh Letjen Ahmad Yani, pada tanggal 30 September 1965. kemudian jembatan ini di namai dengan Jembatan Bung Karno.

Namun pada tahun 1966 terjadi pergolakan gerakan Anti-Soekarno, Nama jembatan yang mengambil dari Nama Presiden RI pun di Rubah menjadi Jembatan Ampera yang artinya Amanat Penderitaan Rakyat.

Harga Emas Dunia Anjlok Lebih Dari Dua Persen 33,5 Dollar AS, Ini Sebabnya

Potret Ayu Mulan Jameela Sebelum Dilantik Jadi DPR, Sibuk Pamer Suasana hingga Gaji Baru Terungkap

Niat Sholat Taubat Nasuha, Tata Cara Sholat Taubat, Waktu & Hikmah Mengerjakan Sholat Taubat Nasuha

jembatan ampera
jembatan ampera (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)

Dulunya Merupakan Jembatan Angkat

 Jembatan Ampera yang memiliki panjang total 1.117 meter dan lebar 22 meter serta 63 meter ini di rancang agar bisa mengangkat bagian tengah jembatan dengan peralatan mekanis yang terdapat di kedua menara Jembatan, dengan pemberat berupa bandul seberat masing masing 500 ton.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk mengangkat dengan sempurna bagian tengah jembatan, agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan, ukuran maksimum kapal yang dapat melewati jembatan ampera pada saat posisi terangkat sempurna berukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi 44,50 meter.

Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, maka tinggi kapal maksimum yang bisa melewati di bawah Jembatan Ampera hanyalah 9 meter dari permukaan air sungai.

Meski menakjubkan, nyatanya teknologi buka-tutup Jembatan Ampera tersebut tidak berumur sepanjang Jembatan Ampera itu sendiri.

Hanya tujuh tahun pasca diresmikannya Jembatan Ampera, tepatnya pada tahun 1970, teknologi buka-tutup Jembatan Ampera berhenti beroperasi karena alasan mobilitas penduduk yang semakin intens.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved