Sejarah Berdiri Jembatan Ampera, Sebagai Ikon Kota Palembang, Jembatan Kebanggaan ‘Wong Kito Galo’
Sejarah Berdiri Jembatan Ampera, Sebagai Ikon Kota Palembang, Jembatan Kebanggaan ‘Wong Kito Galo’
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Jembatan Ampera setidaknya memerlukan waktu masing-masing 30 menit untuk menaikkan dan menurunkan bagian tengahnya.
Lamanya waktu buka-tutup tersebut dinilai kurang efisien dan memungkinkan kemacetan lalu-lintas, karena pada masa itu kegiatan ekonomi di Palembang sudah mulai berkembang.
Pada tahun 1990, bandul raksasa di menara Jembatan Ampera akhirnya diturunkan karena faktor keamanan.
Aktivitas turun naik bagian tengah jembatan Ampera ini hanya berlangsung selama kurang lebih 5 tahun.
Di tahun 1970 aktivitas ini di hentikan dengan alasan waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan yang berlangsung sekitar 30 menit itu dianggap mengganggu arus lalu lintas transportasi penyebrangan darat dari ulu ke ilir jembatan.
• Jenderal Polisi Bintang Empat Mantan Kapolri Ini Dulunya Kuli Bangunan dan Jualan Bambu Keliling
• Hamil 6 Bulan, Ibu Muda di Kendari Ini Tertembak Saat Demo Mahasiswa Ricuh
• Inilah 20 Kebaikan Membaca Al Quran, Diantaranya Dinaungi Para Malaikat & Membersihkan Penyakit Hati

Telah Puluhan Kali Direnovasi
Jembatan ampera pernah direnovasi pada tahun 1981, dengan menghabiskan dana sekitar Rp 850 juta.
Renovasi dilakukan setelah muncul kekhawatiran akan ancaman kerusakan jembatan ampera bisa membuatnya ambruk.
Klaim umur 100 tahun Jembatan Ampera oleh kontraktor Jepang tentu hanya angan-angan jika tidak disertai dengan perawatan bangunan jembatan secara berkala.
Sejak pertama kali berdiri, tak terhitung sudah berapa kali pasak Jembatan Ampera terhantam kapal tongkang pengangkut hasil bumi.
Belum lagi ditambah pencurian rangka besi dan onderdil mesin menara jembatan oleh orang-orang tidak bertanggunjawab semasa resesi ekonomi.
Pada tahun 1981, Jembatan Ampera pernah direnovasi besar-besaran hingga menelan biaya Rp. 850 juta.
Pada era Walikota Edy Santana, Ampera dipercantik dengan pemasangan lampu hias dan lampu taman.
Hingga saat ini Ampera tercatat pernah berganti warna cat hingga dua kali, yaitu pada tahun 1992 dari abu-abu menjadi kuning, kemudian tahun 2002 dari kuning menjadi merah.
Menyambut Asian Games 2018, Jembatan Ampera terus dipercantik dengan penambahan lampu hias dan bangku taman.
• Gapura Jembatan Ampera Masuk 10 Besar Nasional, Warga Kecamatan Bukit Kecil Palembang Bersukacita
• Agenda Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Pejabat Pemprov Sumsel, Selasa 1 Oktober 2019
• Sindir Bagian Tubuh Tampelan, Rosa Meldianti Buat Elly Sugigi Naik Pitam, Dewi Perssik Ikut Terseret
