Berita Palembang

Keberadaan Kerajaan Sriwijaya Dapat Dibuktikan dengan Penemuan Prasasti, Arca dan Tulisan Kuno

Keberadaan Kerajaan Sriwijaya dapat dibuktikan dengan adanya menemuan prasasti-prasasti serta arca-arca di kawasan Kota Palembang.

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/CHAIRUL NISYAH
Replika Prasasti Kedukan Bukit di museum Sriwijaya (TPKS) Karang Anyar, Kecamatan Gandus Kota Palembang, Rabu (18/9/2019). 

"Inilah awal mula adanya Sriwijaya. Namun dalam Prasasti Kedukan Bukit tidak dituliskan nama raja pada masa itu,"jelas Heri Tation pada Sripoku.com, Rabu (18/9/2019).

Dengan huruf palawa, bahasa Melayu Kuno, di Prasasti Kedukan Bukit tertuliskan tahun 604 Saka atau 682 Masehi.

Saat ini tahun tersebut ditulis dengan 16 Juni 1682, dimana pada tanggal yang sama, menjadi hari Ulang tahun Kota Palembang saat ini.

Jadi saat ini Kota Palembang atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya ini telah menginjak umur 337 tahun di tahun 2019 ini.

Istana Hormati KPK, Menpora Imam Nahrawi Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Suap Dana Hibah KONI

Istana Hormati KPK, Menpora Imam Nahrawi Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Suap Dana Hibah KONI

Mobil Box Tabrak Pertamini di Jalintim OKI, Satu Bocah Tewas dan Orangtuanya Ikut Terbakar

Sriwijaya Pusat Lalu Lintas Sungai

Di museum Sriwijaya, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) dituliskan pula bahwa Sriwijaya merupakan pusat lalu lintas sungai.

Diceritakan Sriwijaya yang dibangun oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa, berada pada jalur Lalulintas sungai, dan kepedalaman di daerah itu bertemu Sungai Ogan, Komering, Kramasan dan Musi.

Komoditas perdagangan yang dihasilkan di pedalaman dibawa ke kota Sriwijaya untuk dijual kepadagang lain. 

Kota Sriwijaya saat itu merupakan pasar yang ramai.

Untuk seberapa luas Kota Sriwijaya saat itu belum bisa dipastikan, namun berdasarakan peninggalan yang di temukan di Kota Palembang, bentuk dan luas kotanya dapat di rekonstruksi.

Begitu pula dengan Identitas peruntukannya.

Dari warna merah menunjukan lokasi pemukiman penduduk Kota Sriwijaya.

Sebagai indikatornya, adanya pecahan-pecahan keramik dan tembikar, tiang-tiang kayu, sisa Industri, dan sisa-sisa keperluan sehari-hari.

Sisa pemukiman ini ditemukan di daerah yang rendah di sepanjang tepian sisi utara Sungai Musi.

Sedangkan untuk warna biru muda, menunjukan sisa-sisa tempat upacara keagamaan dengan indikatornya berupa sisa bangunan bata, arca batu dan logam, manik-manik kaca dan batu, dan barang-barang upacara keagamaan.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved