Kisah Prada Budi, Prajurit TNI Asli Suku Anak Dalam Jambi yang Mengajar Anak Sekolah di Perbatasan

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

Kisah Prada Budi, Prajurit TNI AD Asli Suku Anak Dalam (SAD) Jambi yang Mengajar Anak Sekolah di Daerah Perbatasan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa anggota TNI AD secara bergiliran melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di salah satu sekolah yang berada di sekitaran Pos Penugasan yakni, di SD 1 Motaain Dusun Halimuti RT/RW 012/005 Desa Silawan Kec. Tasi Feto Kab Belu, Nusa tenggara Timur (NTT), Senin (16/9/2019).

Mereka merupaka prajurit yang bertugas di Pos Motaain yang dipimpin oleh Serda Tri Taruna Sihombing dan beberapa orang anggotanya yaitu Pratu Ade Mandala P, Pratu Syarif Hidayat, dan Prada Budi.

Yang menarik, salah satu prajurit yang mengajar di sekolah tersebut adalah Prada Budi.

Dia merupakan salah satu prajurit TNI AD yang berasal dari asli Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di Jambi, tepatnya Bukit Dua Belas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.

• Harga Kembali Turun, Petani Cabe Pagaralam Malah Khawatirkan Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang

• Irjen Pol Firli Bahuri Langsung Senyum Sumringah, Sah Jabat Sebagai Ketua KPK 2019-2023

• Bayi Meninggal Dunia Diduga ISPA Dampak Kabut Asap Karhutla, Ini Jawaban Dinkes Sumsel dan Banyuasin

Rasa bangga dan haru yang terlihat dari raut wajah Prada Budi yang mungkin masih mengingatkannya pada masa lalu yang sangat susah dari anak-anak yang berada diperbatasan RI-RDTL.

Pohon-pohon di hutan dan tikar menjadi ruang kelas untuk belajar dan menuntut ilmu. Walaupun dengan keadaan yang seperti itu tidak melunturkan niat dan usaha Prada Budi dalam mengapai cita-cita nya yang telah di impikan untuk menjadi seorang prajurit TNI-AD.

Budi berpesan kepada seluruh generasi muda penerus bangsa agar selalu gigih dan semangat untuk mewujudkan cita-cita yang telah diimpikan.

Walaupun dia berasal dari Suku Anak Dalam (SAD) yang serba kekurangan tetapi tidak mengurungkan niat dan kemauannya untuk menggapai cita-cita yang telah di impikan yaitu menjadi seorang prajurit TNI-AD.

Makan nasi berlauk seadanya dan makan singkong, sudah menjadi hal yang biasa bagi prajurit TNI yang bertugas di wilayah perbatasan.

• Sambangi Korban Kebakaran Di Aspol, Bhayangkari Polda Sumsel Berikan Bantuan Sembako dan Santunan

• Cut Meyriska Terbaring di Rumah Sakit Dikira Hamil, Ternyata Istri Roger Danuarta Idap Penyakit Ini

• Sambangi Korban Kebakaran Di Aspol, Bhayangkari Polda Sumsel Berikan Bantuan Sembako dan Santunan

Hidup di tengah-tengah masyarakat yang penuh keterbatasan membuat para prajurit terbiasa menjalani berbagai peran.

Dari berladang untuk memenuhi kebutuhan pangan, mengobati orang sakit, bahkan mengajar harus mereka lakukan.

Setidaknya, hal itu yang tengah dilakukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL sektor timur Yonif Raider 142/Ksatria Jaya Kodam II/Swj di Kecamatan Tasi Feto Kab Belu, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Saat ini Satgas Yonif Raider 142/KJ Kodam II/Swj tengah bertugas mengamankan daerah perbatasan di sektor timur Indonesia tersebut. Terdapat puluhan pos yang menjadi area tanggung jawab mereka disana. Setiap pos memiliki tanggung jawab terhadap wilayah di sekitar pos.

• Kisah Pilu Agus, Prajurit Kopassus Ikhlas Kaki Membusuk di Hutan Demi Misi Tapi Akhirnya Dipecat

• Kisah Mbah Kasbi, Kakek Usia 98 Tahun, Lumpuh dan Ditinggal Pergi 4 Anaknya hingga tak Mandi 9 Bulan

• Keterkejutan Petugas Makam Lihat Kuburan BJ Habibie, Ini Sikap Ilham Habibie Tahu Peziarah Selfie