Lima Kosong Kosong, Sandi Pemberian Fee Bupati Muaraenim
Basaria menyatakan, istilah 'Lima Kosong-kosong' itu merujuk pada persiapan uang Rp 500 juta bagi Ahmad Yani yang ditukar menjadi 35.000 dollar AS
Permintaan fee itu diduga berasal dari Ahmad Yani selaku Bupati. Dalam proses pengadaan, pemilik PT Enra Sari Robi Okta Fahlefi bersedia memberikan fee 10 persen. Dengan demikian, perusahaannya berhasil memenangkan 16 paket pekerjaan senilai Rp 130 miliar tersebut.
Ahmad Yani dan Elfin diduga melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Sementara, Robi diduga melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Digeledah
Bekas PT. Medco yang dulunya terdapat seorang satpam gantung diri lantaran tidak diangkat menjadi karyawan, kini menjadi kantor PT. Enra Sari bahkan saat ini disegel KPK, lantaran pemiliik kantor yakni Roby Okta Fahlevi alias ROF terlibat kasus suap kepada Bupati Muara Enim Ahmad Yani.
Sejak pukul 16:00 Kantor Kontraktor PT. Enra Sari yang bergerak dibidang konstruksi di jalan Gajah Mada, Talang Semut, Bukit Kecil Palembang didatangi oleh penyidik KPK, Rabu (4/9/2019) sore
Dari pantauan, sebanyak sembilan orang penyidik sambil dikawal dua orang Brimob datang menggunakan dua Mobil Toyota Kijang Inova warna hitam dengan nomor polisi BG 1253 N dan BG 1939 UI. Sebelumnya, awak media mencoba masih pekarangan kantor tersebut, namun salah satu penyidik KPK melarang sehingga disuruh untuk memantau dari luar pagar. "Mas tolong keluar saja, lihat dari luar saja," ucapnya
Masing-masing anggota penyidik KPK membawa tas besar dengan cara disandung belakang, ada juga yang membawa sebuah map warna merah, dan membawa sebuah koper besar. Saat itulah, penyidik KPK melakukan penggeledahan ruang dibagian bawah kantor.
Kemudian datang seorang perempuan, dan tak berselang lama datang juga seorang pria yang merupakan adik ipar Roby.
Sekitar dua jam, penyidik masih melakukan penggeledahan terhadap sebuah ruangan dan terlihat sebelumnya, tiga pintu ruangan telah tersegel KPK.
Hingga sore ini, datang lagi seorang perempuan mengenakan baju warna putih dan langsung masuk menuju ruangan yang tengah digeledah.
Dikatakan warga sekitar kantor tersebut mulai tidak beroperasi sejak dua hari terakhir.
"Kami tidak tahu apa sebabnya kantor ini tidak aktif lagi, tiba-tiba kami lihat sudah ada segel warna merah," ujar warga.
Sementara itu, kantor PT. Enra Sari terlebih dahulu dimiliki oleh Fikri kemudian diover alih ke Roby.
"Sejak lima tahun lalu PT. Enra Sari saya take over ke Roby, lalu saya ikut bekerja sama dia kemudian saya berhenti dan sekarang saya masuk lagi sejak tiga bulan lalu sebagai Sfaff," jelasnya. (cr11/tribunnews/ari)