KPK OTT Pejabat Muaraenim
Mata Wakil Bupati Muaraenim H Juarsah SH Berkaca-Kaca Tanggapi OTT KPK terhadap Bupati Muaraenim
Mata Wakil Bupati Muaraenim H Juarsah SH Berkaca-Kaca Tanggapi OTT KPK terhadap Bupati Muaraenim
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Sudarwan
Mata Wakil Bupati Muaraenim H Juarsah SH Berkaca-Kaca Tanggapi OTT KPK terhadap Bupati Muaraenim
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Wabup Muaraenim H Juarsah SH nyaris menangis ketika menanggapi masalah OTT Bupati Muaraenim oleh Komisi Pemeriksa Korupsi (KPK).
"Saya prihatin dan ini musibah bagi Kabupaten Muaraenim. Semoga Pak Bupati sehat dan dimudahkan segala urusan," ujar Juarsah.
Ungkapan rasa prihatian itu disampaikan Juarsah seusai Rapat Paripurna Ke XI Penyampaian Pemandangan Umum Anggota Dewan Atas Nama Fraksi-fraksi Dewan Terhadap Penjelasan Bupati Muaraenim Tentang Raperda APBD Kabupaten Muaraenim Tahun Anggaran 2020 di Gedung DPRD Muaraenim, Rabu (4/9/2019).
Menurut Juarsah, atas musibah tersebut dirinya sangat sedih karena belum bisa berbuat apa-apa dan menyerahkan kepada penegak hukum untuk menanganinya.
Dia tidak tahu menahu masalah apa yang terjadi.
• Bupati Muaraenim Ahmad Yani Resmi Tersangka OTT KPK, Rumah Sepi, Keluarga Berangkat ke Jakarta
• Kronologi OTT Bupati Muaraenim: Incar AY Sejak Lama dan Mantan Ketua BPK Sumsel Ungkap Fakta Lain
• Bupati Muaraenim Ahmad Yani Resmi Tersangka OTT KPK, Rumah Sepi, Keluarga Berangkat ke Jakarta
"Nanti kita lihat saja proses hukum yang berjalan. Mudah-mudahan kita doakan bupati akan selesai dan terlepas dari apa yang dituduhkan," ujar Juarsah.
Juarsah mengaku tahu permasalahan ini dari media.
Dia akan menunggu petunjuk dari Gubernur Sumsel untuk ke depannya.
Mengenai untuk pelayanan masyarakat, lanjut Juarsah, ia pastikan akan tetap berjalan seperti biasa.
"Termasuk program-program yang telah diluncurkan. Karena itu merupakan program kami bersama," kata Juarsah.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muaraenim H Ramlan Suryadi, pihaknya akan melakukan evaluasi seluruh proyek dan PPK-nya terutama proyek yang tersangkut masalah tersebut.
Yang pasti seluruh proyek harus jalan dan selesai sesuai yang diamanatkan APBD.
Kronologi OTT Bupati Muaraenim
Bupati Mauaraenim Ahmad Yani alias Ay ternyata sudah diikuti alias dipantau KPK sejak lama.
Bahkan ketika proyek-proyek pekerjaan di lingkungan Dinas PUPR di Muaraenim mulai berjalan.
Terlebih lagi, jauh sebelumnya pihak BPK Sumsel memang sudah memberikan peringatan kepada Pemkab Muaraenim dalam hal ini Bupati Muaraenim AY bahwa terdapat indikasi lain.
• Video: Suami Bunuh Istri di Lubuk Sakti Indralaya Ogan Ilir, Leher Istri Ditusuk Besi Behel
• Nyanyi di Depan Hotman Paris, Goyangan Rosa Meldianti Jadi Sorotan, Melaney Ricardo sampai Begini!
• Lihat Api Makin Membesar di Rumah Irham, Warga Muarakarang Ramai-ramai Bongkar dan Robohkan 1 Rumah
Hal ini dinyatakan oleh Ketua PBK, Selasa (3/8/2019) kemarin bahwa ada temuan-temuan dan komplain kepatuhan terutama pada dinas PUPR Muaraenim.
Adapun kronologi tangkap tangan oleh KPK yakni terkait kasus-kasus suap proyek-proyek pekerjaan di lingkungan Dinas PUPR Kabupaten Muaraenim, Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam kasus itu, KPK memang menetapkan tiga tersangka yakni sebagai pemberi Robi Okta Fahlefi (ROF) dari unsur swasta atau pemilik PT Enra Sari.
Sementara itu, sebagai penerima, yakni Bupati Muaraenim Ahmad Yani (AYN) dan Kepala Bidang pembangunan jalan dan PPK di Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Elfin Muhtar (EM).
KPK menyatakan total 4 orang yang diamankan sebagaimana dijelaskan sejak awal.
"Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK mengamankan empat orang di Palembang dan Muaraenim," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan seperti dilansir dari antara di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Adapun keempat orang yang dimaksudkan KPK dalam OTT yakni Ahmad Yani, Elfin Muhtar, Robi Okta, dan Edy Rahmadi (ERA) yang merupakan staf Robi Okta.
Menurut Basaria awal mula penangkapan memang berasal dari informasi dan KPK melakukan penyelidikan sejak lama.
• BREAKING NEWS : Suami Bunuh Istri di Lubuk Sakti Indralaya Ogan Ilir, Leher Istri Ditusuk Besi Behel
• Elza Syarief Bawa-bawa Agama, Begini Jawaban Pintar Nikita Mirzani, Roy Kiyoshi Ungkap Fakta Lain
• Bupati Muaraenim Ahmad Yani Resmi Tersangka OTT KPK, Rumah Sepi, Keluarga Berangkat ke Jakarta
Apalagi mendapatkan informasi akan ada penyerahan uang sebagai bagian dari komitmen "fee" 10 persen dari proyek yang didapatkan oleh Robi kepada Bupati Muaraenim melalui Elfin.
"Pada 2 September 2019 sekitar pukul 15.30 WIB, tim melihat ROF bersama stafnya bertemu EM yang didampingi stafnya duduk bersama di sebuah Restoran Mie Ayam di Palembang," kata Basaria.
Selanjutnya pada pukul 15.40 WIB, KPK melihat telah terjadi dugaan penyerahan uang dari Robi kepada Elfin di tempat tersebut.
"Setelah penyerahan uang terlaksana, sekitar pukul 17.00 WIB, tim mengamankan EM dan ROF beserta staf masing-masing dan mengamankan uang sejumlah 35 ribu dolar AS," kata Basaria.
Secara paralel pada pukul 17.31 WIB, tim KPK mengamankan Bupati Muara Enim di kantornya secara terpisah di Muaraenim dan mengamankan beberapa dokumen.
"Setelah melakukan pengamanan di rumah dan ruang kerja ROF, ruang kerja EM serta ruang kerja Bupati, tim kemudian membawa tiga orang ke Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB dan Bupati pada 3 September 2019 pukul 07.00 WIB," ujar Basaria.
Selanjutnya, tim KPK melakukan pemeriksaan awal terhadap empat orang tersebut di Gedung KPK, Jakarta.
Mantan Ketua BPK Ungkap Fakta Lain
Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Muaraenim Ahmad Yani, di Muaraenim, Senin (2/9/2019) malam oleh KPK, menimbulkan pertanyaan apa yang sedang dialami oleh orang nomor satu di bumi Serasan Sekundang itu.
Namun informasi terakhir, Ahmad Yani dan rekannya kini diperiksa secara intensif di Gedung KPK.
Gubernur Sumsel yang berhasil ditemui Sripoku.com, mengatakan, belum tahu keberadaan Bupati Ahmad Yani.
"Saya kehilangan teman lama saya, saya juga lagi mencari tau keberadaan beliau dimana.
Tak ada kabar lewat whatsapp, telegram dan bentuk komunikasi lain darinya," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru Kepada Sripoku.com, Selasa (3/9/2019).
• Video: Suami Bunuh Istri di Lubuk Sakti Indralaya Ogan Ilir, Leher Istri Ditusuk Besi Behel
• Rekomendasi - Inilah 6 Drama Korea Selatan Tayang Bulan September: Ada Strangers From Hell
Dengan ekspresi yang sangat sedikit lesu dan bingung terlihat dari wajah Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang tak percaya atas masalah yang menimpa bupati Muaraenim tersebut.
Bahkan dirinya tak tahu bahwa Ahmad Yani menerima uang senilai 35.000 USDolar tersebut.
Rencananya bila Bupati Muaraenim tersebut tak ada kabar atas keberadaannya selama 1x24 jam maka posisinya akan diganti sementara.
Mantan Ketua BPK Sumsel Ungkap Fakta Lain
Mantan Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan Sumsel Abdulrachman mengatakan bahwa Muara Enim termasuk kedalam salah satu daerah yang mempunyai komplain kepatuhan terutama pada dinas PUPR Muara Enim.
“Untuk temuan itu ada, semua kabupaten termasuk Muaraenim. Perlu memperdalam kepatuhan-kepatuhan atau komplain, “ kata Abdulrachman.
Tetangga Ungkap Kesehatian AY
Sementara itu, pasca OTT Bupati Muara Enim Senin (2/9/2019) malam oleh KPK atas dugaan korupsi, terlihat suasana sepi di kediaman Ahmad Yani di Jalan Inspektur Marzuki nomor 2543/40 Kelurahan Siring Agung, Ilir Barat I Palembang.
Pantauan Sripoku.com, tampak seorang pria muda berpakaian baju kaos dan berjaket dengan celana dinas, masuk ke dalam rumahnya.
Ketika awak media menanyakan tentang keberadaan Ahmad Yani soal OTT pejabatan Muaraenim, pria tersebut memilih bungkam.
Kemudian 15 menit berselang barulah keluar mobil pribadi yang muncul di samping rumah Ahmad Yani.
• Ruben Onsu Pilih Crop Foto Bareng Barbie Kumalasari, Wendi Cagur Justru Tuai Komentar tak Terduga
• BREAKING NEWS: Lagi, Jadwal Pertandingan Sriwijaya FC di Liga 2 Alami Perubahan Tiga Kali Direvisi
Dari dalam rumah lewat pintu samping, tampak seorang wanita memasuki kendaraan tersebut
Terlihat ada sekitar 5-7 orang yang menuntun wanita tersebut masuk dalam mobilnya.
Sementara itu tetangga Ahamad Yani mengatakan bahwa sejak Senin (2/9/2019) keadaan rumahnya tersebut sudah sepi.
Dari keterangannya bahwa Ahamad Yani ini memiliki kepribadian tertutup dengan tetangga.
"Pendiem dia (Ahmad Yani) itu. Tak banyak interaksi yang dibuatnya selama dia di sini. Ia juga menceritakan bahwa yang tinggal di rumah kediamannya ini adalah anaknya," kata Syahrudin.