Human Interest Story

Wiji Tak Sempat Melihat Cucu Pertamanya

Keluarga pihak keluarga tak mendapat firasat apapun terkait musibah itu.

Editor: Soegeng Haryadi
Shutterstock
Ilustrasi kebakaran 

Aris mengaktakan komunikasi antara Wiji dan keluaganya di Blora terputus sekira pukul 13.00 WIB, Kamis atau beberapa jam sebelum KM Santika Nusantara terbakar. Sang anak baru mendapat kepastian mengenai identitas Wiji pada pukul 19.45, Sabtu.

Aris langsung menangis sambil memeluk ibunya yang mengenakan busana muslim merah muda. Hingga beberapa saat kemudian, pelukan di antara mereka belum juga lepas.

Korban tewas ketiga yaitu Asfani, seorang sopir angkot warga Kota Batu, yang hendak pengantarkan barang ke Balikpapan. Slamet (53), adik kandung Asfani, mengungkapkan beberapa hari sebelumnya ada kejadian aneh yang dilakukan korban.

Pada Selasa (19/8) lalu, tiba-tiba Asfani menyalami para tetangganya seusai mengikuti kerja bakti di kampungnya, Jalan Anjasmoro, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Saat itu Asfani menjabat tangan para tetangga seraya menghaturkan permohonan maaf. “Setelah kerja bakti di kampung ia pamit sama teman-temannya. Katanya mau berangkat ngangkut barang ke Kalimantan,” jelasnya

Perilaku itu menimbulkan keanehan bagi para tetangga. “Menurut teman-teman, perilakunya aneh. Istilahnya kok dengaren (tumben),” ungkapnya.

Menurut Slamet, Asfani mempunyai lima orang anak. “Dua orang anaknya sudah berkeluarga, anak paling kecil kelas 6 SD. Kakak saya sudah punya 2 cucu,” katanya. (tribunjatim/luhurpambudi)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved