OPINI : Yakjuj dan Makjuj Sudah di Sekitar Kita (Bagian pertama)
Pandangan yang mesti didiskusikan lagi adalah bahwa Yakjuj dan Makjuj akan muncul di akhir zaman. Ada yang lebih spesifik menyebut tahapannya setelah
Yakjuj dan Makjuj Sudah di Sekitar Kita (bagian pertama)
Oleh Anwar Hudijono
Pandangan yang mesti didiskusikan lagi adalah bahwa Yakjuj dan Makjuj akan muncul di akhir zaman. Ada yang lebih spesifik menyebut tahapannya setelah era Dajjal. Nah padahal sekarang Dajjal belum datang.
Walhasil kesimpulannya sekarang Yakjuj dan Makjuj belum muncul. Kita masih boleh tenang-tenang sambil udud dan ngopi dan udud, atau sambil chating dan selfi.
Sebab kalau Yakjuj dan Makjuj sudah muncul tidak ada satu pun manusia yang mampu menghadapinya.
Mereka memiliki daya destruksi yang dahsyat dan massif. Jumlah mereka dibanding manusia adalah 99:1.
Pandangan demikian tidak salah karena biasanya menggunakan pendekatan tekstual atau metode dhohiri.
Ada baiknya mencoba menggunakan pendekatan yang lain yaitu pendekatan kontekstual dan atau metode ruhi. Berarti teks yang ada dipahami dalam konteks simbolik.
Yakjuj dan Makjuj atau Gog and Magog akan berada di dua periode pentas sejarah. Periode pertama adalah dikisahkan dan disimbolisasikan di Al Quran, surah Kahfi (18) ayat 83 sd 100.
Mereka melakukan penindasan, perusakan terhadap umat manusia lain. Sampai akhirnya mereka dikurung oleh tembok besi-tembaga yang dibuat Zulkarnain.
Kapan waktu peristiwa ini terjadi tidak ada satu pun ahli sejarah atau antropologi yang tahu. Demikian juga tidak ada kesepakatan ahli sejarah tentang siapa mereka.
Benarkah mereka bangsa Kazzar? Benarkah Zulkarnain itu seorang raja yang kuat bertentara sangat kuat dan besar? Di mana letak tembok itu? Dan sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan dan usaha mencari jawabannya harus hati-hati karena bisa melampaui batas atau menjadi kemeruh bin sok tahu.
Allah mencontohkan orang yang sok tahu dan melampaui jatah pengetahuan yang diberikan Allah itu di Surah Kahfi ayat 22 tentang polemik berapa jumlah Ashabul Kahfi.
Dalam menyikapi hal ihwal Yakjuk dan Makjuj sebaiknya mengacu kepada ayat 22 tersebut bahwa Allah lebih mengetahui tentang itu.