OPINI : Yakjuj dan Makjuj Sudah di Sekitar Kita (Bagian pertama)

Pandangan yang mesti didiskusikan lagi adalah bahwa Yakjuj dan Makjuj akan muncul di akhir zaman. Ada yang lebih spesifik menyebut tahapannya setelah

Editor: Welly Hadinata
Dok. Pribadi
Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di Sidoarjo. 

Nah, apakah sama sekali tidak boleh melakukan kajian atau analisis? Jawabnya boleh saja. Bahkan harus. Karena Allah sendiri yang menyuruh kita berpikir, menggunakan akal. Tapi supaya tidak termasuk golongan yang melampaui batas atau keminter bin kemeruh bin sok tahu, harus diikuti dengan kata Allahu a’lam bisshawab.

TEMBOK GAIB

Periode kedua adalah yang dituliskan di Al Quran Surah Al Anbiya 99. “Hingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”

Yang sering dipertanyakan apakah tembok Yakjuj dan Makjuj sudah dibuka atau diruntuhkan? Tidak sedikit yang mengatakan belum karena belum ada tanda-tanda fisikal mereka muncul dengan jumlah lebih banyak dari manusia dan melakukan perusakan dahsyat dan massif.

Apalagi jika termakan oleh gambar fiksi bahwa wujud Yakjuk Makjuj itu seperti gambar fiksi alien.

Tapi juga banyak yang mengatakan tembok Zulkarnaen sudah jebol. Dasarnya adalah Hadits Nabi yang bermimpi melihat bahwa tembok Zulkarnain sudah berlobang.

Mimpi Rasulullah adalah wahyu dan pasti benar.

Bagi yang menggunakan pendekatan simbolik atau metode ruhi, tembok Zulkarnain itu bukan benar-benar secara fisikal.

Tidak mudah dinalar bagaimana memasang pancang besi setinggi gunung kemudian ketika sudah panas pijar dituangi cairan tembaga yang tentu saja juga panas di antara dua gunung.

Jika memang ada tembok besi itu, apa kemungkinan Yakjuk dan Makjuk tidak mencari jalan alternatif untuk lepas. Jika memang secara fisikal ada mestinya bisa ditemukan bekasnya.

Padahal sejak lebih 1000 tahun sudah diadakan usaha pencarian tapi hasilnya nihil. Fosil dinosaurus yang umurnya jutaan tahun saja bisa ditemukan.

Untuk itu, tembok Zulkarnain itu sebenarnya adalah tembok gaib atau misterius sebagai wujud rahmat Allah (ayat 98) untuk melindungi umat manusia yang minta tolong Zulkarnain sebagai orang yang dirahmati Allah.

Tembok gaib itu memberada berkat doa Zulkarnain dan jamaahnya.

Kira-kira doanya senafas dengan doa Ashabul Kahfi. “Ya Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” (Ayat 10).

Demikian pula Yakjuj dan Makjuj yang dikurung sehingga tidak bisa mendaki dan melobangi, bisa jadi juga simbolis. Artinya mereka tidak bisa menyebarkan ideologi dan sistem fasad (perusakan dan penindasan) karena terhadang rahmat Allah.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Tags
OPINI
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved