Kasus Pembunuhan Pendeta di Sungai Baung

UPDATE Kasus Pembunuhan Melinda Zidemi, Anjing K9 Putar-putar di Lokasi TKP Endus Jejak Pelaku

Tim K9 atau anjing pelacak yang diturunkan untuk membantu pelacakan cukup kesulitan mencari jejak pelaku yang hingga kini masih buron.

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Welly Hadinata
Kolase Sripoku.com
Foto postingan yang diketahui korban Melinda dan lokasi penemuan korban di wilayah Sungai Baung OKI 

Status WA Terakhir Melinda Berserah Pada Tuhan...

Iring-iringan jamaat melepas kepergian vikaris atau calon pendeta tersebut menggunakan Mobil ambulans.Jenazahnya yang sudah terbujur kaku tersebut dibawa menuju Padang, Sumatera Barat sebelum akhirnya menempuh jalur laut ke Nias Selatan.

"Jenazah sudah berangkat melalui jalur darat ke Nias Selatan. Nanti stop di Padang baru perjalanan kapal ke kampung halaman," ujar sepupu korban Arisman Manai (23) saat ditemui di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sekojo.

Ratusan pelayat yang merupakan jamaat dan warga Nias Selatan yang berada di Palembang hadir melepas kepergian korban. Tius Simangunsong salah satu majelis ditempat korban pernah magang mengakui jika keseharian korban selama ini sangat ramah.

"Sering saya ngobrol sama Melinda. Anaknya kalem dan benar-benar bekerja melayani umat. Dia agak pendiam dan ramah. Kalau berkhotbah dia pintar," jelasnya.

Rencana pernikahan korban dengan calon suaminya terdengar oleh sahabat korban Dewistina Finowa'a.

"Saya taunya dia memang sudah tunangan setahun lalu, calonnya seorang guru agama Kristen di Nias sana," jelasnya.

Lanjutnya, dirinya mengaku sempat mengobrolan bersama korban saat bertemu sekitar 2 minggu lalu. Saat itu keduanya sempat bercanda masalah pernikahan. Namun, korban tidak mengatakan kapan akan menikah.

"Kalau saya liat di media dikabarkan akan menikah bulan Juni cuma, saya belum mendengar secara langsung dari Melinda. Kami ngobrol saat ketemu itu, saya bilang kapan nih nyusul. Karena teman kami ada yang satu angkatan sudah menikah dan hamil, biar kita cepat ikut. Terus dia bilang nantilah kedepan kita nyusul," ujarnya mengingat percakapannya dengan korban.

Sudah 6 bulan sejak mengabdi di Gereja Sungai Baung, usai menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STTIP) pada Agustus 2018, membuat Melinda Zidemi (24) harus menjalani hari-harinya di areal perkebunan Sawit.

Melinda dikenal sebagai pribadi ramah, cantik dan pintar. Hal tersebut diungkapkan oleh Tius Simangunsong, majelis Gereja YKPA tempat di mana Melinda pernah magang ketika bersekolah.

"Kalau Khotbah anaknya memang jago, pintar dan tegas. Orangnya ramah, adiknya juga kuliah disini (Palembang). Karena ingin mengikuti jejak kakakya," ujar Tiur, usai melepas kepergian jenazah Melinda Zidemi di GKII Sekojo, (27/3).

Lanjutnya, selama magang menjadi pengkhotbah di gereja YKPA jalan Abi Hasan Palembang, Melinda dikenal sebagai orang yang memiliki semangat dalam setiap pengabdiannya.

"Sering saya ngobrol sama Melinda. Anaknya kalem dan benar-benar bekerja melayani umat. Dia agak pendiam dan ramah," ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan sahabat korban Dewistina Finowa'a (24). Menurutnya sampai akhir hayatnya korban dianggap konsisten dalam mengabdi menjadi hamba tuhan.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved