Dermawannya Seorang Muslim
Kedermawanan Dermawan
Salah Satu Sabda Rasulullah SAW tentang beramal shadakah "Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah".
Memang bagi siapa saja kalau dapat memberi orang lain itu sangat menggembirakan hatinya.
Bukan menggembirakan yang diberi, melainkan yang memberi, karena yang diberi belum tentu gembira.
Seperti yang santer terdengar selama ini bila ada Pemilu, kontestan mengeluarkan uang siraman agar mereka dapat dipilih masyarakat.
Yang diberi belum tentu terima kasih, karena kalau hanya dengan pemberian ala kadarnya, apalagi mereka juga mampu, tidak akan menolong mereka, bahkan membuyarkan pilihan hatinya.
Mereka menerima bantuan itu kebanyakan hanya karena terpaksa. Bagi si pemberi ada perasaan berharga karena dapat berbuat bagi orang lain.
Terkadang juga rasa bangga karena bisa langsung merasa lebih dibanding orang lain.
Setidaknya perasaan lebih dibanding yang diberi.
Memang perasaan seperti itu sangat manusiawi, meskipun konsep ikhlas mengajarkan sebaliknya.
Oleh sebab itu kebanyakan orang memberikan bantuannya secara langsung dengan tangannya sendiri.
Hal seperti ini biasanya banyak kita temui menjelang hari raya idul fitri.
Mereka memasukkan bantuan berupa uang ke dalam ribuan amplop yang biasanya tidak akan melebihi dua puluh ribu rupiah.
Anehnya para fakir miskin termasuk yang bukan miskin membaur berkerumun dan rela pula antrian panjang untuk menerima bantuan dari sang dermawan itu.
Akibat ambsi untuk mendapatkan terkadang sesama mereka berdesak-desakan dan menyebabkan saling bersitegang sesamanya.
Bagi yang memang lemah karena sudah uzur atau sakit-sakitan, akan tersisih oleh mereka-mereka yang masih bugar apa lagi oleh yang berpura-pura miskin.
Kedermawanan Dermawan memberi para mereka yang membutuhkan adalah hal yang baik, namun bentuk kedermawanan yang tidak tepat justru dapat menimbulkan akibat panjang.