Delapan Hari Menuju Proklamasi di Palembang.

Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan Jumat 17 Agustus 1945, di Pegangsaan Timur 56 Jakarta,

Editor: Salman Rasyidin

24 Agustus 1945

Pada tanggal 24 Agustus 1945, Palembang kedatangan anggota PPKI yang mewakili Sumatera yang terdiri dari; Dr. M. Amir, serta Mr. M. Teuku Muhammad Hassan, dan Mr. Abbas.

Mereka diutus secara resmi oleh pemerintah pusat ke Sumatera memberitahukan dan menjelaskan perihal peristiwa Proklamasi, sekaligus membawa salinan naskah Proklamasi, penetapan presiden dan wakil presiden, UUD, berdirinya BKR, KNIP, dan PNI. Kopi naskah proklamasi diterima AK. Gani dirumahnya pada jam 24.00.

Mereka (utusan Pemerintahan Jakarta) memberikan dukungan tentang pengangkatan Dr. AK. Gani sebagai Residen Palembang.

Dan menganjurkan agar segera dibentuk beberapa lembaga serupa (BKR dan KNID) di Sumatera, khususnya Palembang - Sumatera Selatan, yang ketika itu mencakup kepresidenan Palembang, Lampung, Bengkulu dan Jambi.

Setelah selesai pertemuan dengan utusan dari Jakarta, AK. Gani mengadakan pertemuan dengan para pemuda, dan Eksponen-Gyugun yang telah bergabung dalam BKR, antara lain Hasan Kasim, M. Arief, M Danni Effendi, Rivai Nawawi, Raden Abdullah, Zainal Abidin Ning, Rasyad Nawawi dan Usman Bakar.

Dan dari golongan pemuda antara lain: Mailan, Abihasan Said, Matcik Rozak, Zaelani, Husin Akhmad, dan para pemuda asuhan A.K. Gani dalam badan persiapan penampungan kemerdekaan.

25 Agustus 1945

Rencana pelaksanaan Proklamasi di Palembang pada tanggal 25 Agustus 1945 terus dikoordinasikan dan segera untuk dilaksanakan.

Pada rapat sebelumnya AK. Gani meminta kepada mereka (para pemuda dan tokoh-tokoh perjuangan) untuk melancarkan aksi pemasangan bendera Merah Putih di Kota Palembang, pemasangan spanduk dan poster untuk membangkitkan semangat rakyat dan tanda dibacakannya Proklamasikan Kemerdekaan Indonesia di Palembang.

Momen penting itu akhirnya datang juga, pada 25 Agustus 1945 dengan sorotan sinar matahari pagi yang cemerlang.

Sang Saka Merah pun berkibar di semua pelosok Kota Palembang, bendera kecil dari kertas dipasang di setiap lorong dan jalan serta poster-poster yang membakar semangat ditempelkan di tembok.

Kesatuan BPKR dan pemuda sudah mulai bergerak untuk mengambil alih dari kekuasaan Jepang. Bendera Merah Putih berhasil dinaikkan di kantor ledeng, kantor yang kemudian dijadikan kantor Residen Palembang (sekarang Kantor walikota Palembang).

Di atas gedung yang masih ditempati oleh pemerintahan Jepang itu berhasil ditancapkan 4 bendera Merah Putih atas perjuangan heroik dari para eks tentara Gyugun, seperti Hasan Kasim, M. Arief, Danni Effendi, Rd. Abdullah dan Rivai, yang bekerja sama dengan para pemuda seperti Mailan, Abi Hasan Said dan Bujang Yacob.

Pada hari itu juga, 25 Agustus 1945, AK. Gani, disertai Abdul Rozak dan Nungtjik AR, menemui Cokan Myako Tosio.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved