Selamat Jalan Pak Alex Noerdin-Ishak Mekki, Selamat Datang Pak Herman Deru-Mawardi Yahya
KPU Sumsel 12 Agustus 2018 lalu telah menetapkan pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya sebagai pemenang pilkada
Terima kasih dan selamat jalan Pak Alex Noerdin dan Pak Ishak Mekki semoga lebih sukses meniti karir politik selanjutnya.
Tantangan Gubernur Baru
Pasangan gubernur terpilih Herman Deru dan Mawardi Yahya adalah sama-sama pernah menjadi bupati selama dua periode.
Karir politik seperti ini tampaknya akan menjadi tradisi politik di Indonesia dalam meniti karir di jalur eksekutf. Setelah sukses menjadi bupati/walikota bisa ke jenjang gubernur, dan setelah gubernur bisa ke jenjang presiden.
Pengalaman menjadi bupati merupakan modal penting dalam mengelola adminsitasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di tingkat yang lebih tinggi dengan lingkup, cakupan dan tanggung jawab yang tentu saja jauh lebih besar.
Sebagai gubernur baru, ada empat hal yang bisa dilakukan.
Pertama, memperbaiki dan menjaga aset, sarana dan prasarana kebutuhan masyarakat yang diabaikan atau kurang mendapat perhatian gubernur sebelumnya sehingga fungsinya menjadi lebih baik dan efektif.
Contohnya, memperbaiki, memelihara dan menjaga infrastruktur jalan provinsi (antar kabupaten). Kedua, melanjutkan pembangunan yang belum selesai dilaksanakan oleh gubernur sebelumnya baik
yang bersifat fisik dan non fisik.
Seperti pembangunan KEK Tanjung Api-Api, pembangunan Masjid Raya Sriwijaya dan lain-lain. Ketiga, mengembangkan apa-apa yang sudah dibangun oleh pendahulunya agar bisa lebih bisa bermanfaat secara fungsional dan menambah nilai ekonomi/kesejahateraan.
Misalnya pemakaian JSC agar terus bisa bermanfaat secara nasional, internasional dan untuk pembinaan olah raga masyarakat atau calon-calon atlit yang berasal dari pelosok Sumsel secara maksimal sehingga Sumsel tidak sekedar penyedia fasilitas olah raga tetapi juga sumber altit berbakat di Indonesia.
Dan keempat, menciptakan hal-hal baru yang belum dibuat atau dilakukan oleh gubernur sebelumnya yang mempunyai kemanfaatan lebih besar bagi kebutuhan, kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Sumsel dan kemajuan daerah yang lebih baik.
Hal keempat ini mestinya tercakup dalam visi dan misi pasangan gubernur baru yang membutuhkan kreatifitas agar bisa terwujud sesuatu yang baru, baik secara sistem atau tatanan dan pelayanan yang lebih bisa memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat lintas kabupaten dan kota se Sumsel.
Kekurangan yang belum bisa dilakukan dan diwujudkan gubernur pendahulu dan hal tersebut merupakan hal yang dianggap penting dan strategis sudah seharusnya diindetifikasikan secara cermat agar bisa menjadi agenda yang bisa dituangkan dalam kebijakan pembangunan daerah.
Misalnya, gubernur harus mempunyai cetak biru dalam pengembangan wilayah kabupaten/kota secara integral dan terpadu sehingga akan tumbuh kawasan perekonomian yang bisa berbasis wisata atau idustri.
Atau kabupaten/kota didorong mampu bisa melakukan pemetaan potensi ekonomi untuk kemudian bisa dikembangkan industri kreatif masyarakat berbasis potensi ekonomi lokal.
Agar semua peralihan dan kesinambungan pembangunan di Sumsel bisa berlangsung lebih baik dan tidak ada kendala yang merepotkan, alangkah indahnya jika komunikasi politik antara Pak Herman Deru dan Pak Alex Noerdin bisa dilakukan dengan bertemu langsung duduk satu meja, baik secara formal maupun informal.

Hal semacam itu dipandang perlu untuk berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang dihadapi Provinsi Sumsel. Paling tidak secara formal kedua tokoh tersebut ada kesempatan bertemu pada pelantikan atau serah terima jabatan gubernur.
Sayangnya Pak Alex Noerdin keburu mundur sebagai gubernur karena sebagai caleg berdasarkan UU Pemilu dituntut harus mengundurkan diri sehingga kesempatan untuk saling jabat tangan formal tidak bisa terjadi.
Pekerjaan gubernur baru memang berat, selain dibayang-bayangi keberhasilan prestasi gubernur pendahulunya, gubernur baru harus mampu membangun atau mengadakan sesuatu yang belum ada atau sesuatu yang baru.
Meskipun demikian, dengan bekal pengalaman sebagai bupati dan dukungan dari masyarakat yang luas serta sikap rendah hati, santun dan mudah dalam berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja, ditambah bersedia membuka diri menerima masukan dan kritikan, maka bukan hal sulit bagi gubernur baru untuk memimpin Sumsel lima tahun ke depan.
Selamat datang Pak Herman Deru dan Pak Mawardi Yahya, selamat bertugas memimpin Sumsel 2018-2023, semoga amanah dan diberi kekuatan dan kemudahan oleh Allah SWT.