Selamat Jalan Pak Alex Noerdin-Ishak Mekki, Selamat Datang Pak Herman Deru-Mawardi Yahya
KPU Sumsel 12 Agustus 2018 lalu telah menetapkan pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya sebagai pemenang pilkada
Alangkah indahnya dan sangat terpuji jika pihak yang menang lebih mengedepankan sikap rendah hati dan membuka diri lebar-lebar untuk mau bersedia menyapa lebih dulu dan bersilahturahmi dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, keyakinan, golongan dan politik.
Pasangan gubernur terpilih telah menjadi milik bersama dan untuk bersama.
Oleh karena itu, komunikasi dengan segala pihak dan dari segala arah harus dimulai dari sekarang agar terbangun kekuatan dukungan positif demi pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan untuk seluruh daerah kabupaten/kota dan rakyat se-Sumsel.
Salah satu ciri pemimpin yang dihargai, dihormati dan dicintai rakyat adalah yang bersedia untuk mendatangi dan menyambangi rakyatnya dimana pun berada dengan pendekatan yang lebih menunjukkan sisi-sisi humanis dan kasih sayang tanpa ada kesan sikap angkuh, congkak, sombong dan merasa lebih hebat dan tidak menjaga jarak dengan selama ini berseberangan.
Provinsi Sumsel di bawah kepemimpinan Gubernur Alex Noerdin selama sepuluh tahun (lima tahun pertama wakilnya Eddy Yusuf, dan lima tahun kedua wakilnya Ishak Mekki) harus diacungi jempol -tidak hanya satu jempol tetapi banyak jempol.
Sumsel tidak saja menjadi provinsi yang disegani dan dihormati di tingkat nasional namun juga bergema di seluruh antero dunia berkat berbagai event nasional dan internasional khususnya di bidang olah raga yang dipusatkan di Jakabaring Sport City (JSC).
Asian Games 2018 yang baru saja berlalu dapat dilaksanakan dengan sukses dan dipuji masyarakat Indonesia dan dunia.
Bayang-bayang dihantui ketakutan kebakaran lahan gambut yang bisa mengganggu jalannya pesta oleh raga bangsa-bangsa Asia ternyata mampu dicegah dan diatasi dengan sangat baik sehingga udara di Kota Palembang dan sekitarnya tetap cerah bersih tanpa asap kebakaran lahan gambut.
Semua keberhasilan pelaksanaan Asian Games 18 tersebut tentu merupakan hasil kerjasama dan sinergitas serta komitmen yang handal antarpihak-pihak yang terlibat baik pemerintah pusat, pemerintah daerah (DKI/Sumsel), panitia, aparat keamanan (TNI/POLRI) dan masyarakat.
Keberadaan JSC yang semula sebagai arena PON ke-16 tahun 2004 benar-benar telah berubah wajah dari arena olah araga bertaraf nasional menjadi internasional.
Hanya di Sumsel bekas arena PON bisa terpelihara dan berkembang dengan baik.
Lihatlah arena PON di Kaltim dan Riau yang habis pakai kemudian terbengkelai.
Di tangan dingin Gubernur Alex Noerdin kawasan arena olah raga Jakabaring secara bertahap dibenahi dan dijadikan arena event pertandingan olah raga dari bertaraf nasional menjadi internasional.
Berkat keberanian dan kemampuan melakukan komunikasi (lobi) dengan pemerintah pusat dan berbagai pihak, akhirnya Gubernur Alex Noerdin mengusulkan dan bersedia Kota Palembang Sumsel sebagai salah satu tuan rumah Asian Games 18 selain di Jakarta Ibu Kota Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Alex Noerdin akhirnya hadir kawasan JSC yang menjadi kebanggaan wong kito.