Generasi Milenial

Peranan Generasi "Y” (Milenial) Dalam Pembangunan Bangsa

Apa yang di maksud dengan generasi "Y" (millenial) lebih dulu penulis mengajak pembaca memahaminya

Editor: Salman Rasyidin
zoom-inlihat foto Peranan Generasi
ist
Oleh : AUFA SYAHRIZAL SARKOMI,SP.,MSC.

Jujur harus kita akui, pada era-era sebelumnya, bahkan sampai saat ini masih sering terjadi yang namanya aktifitas "Politik" sangat identik dengan "PEREBUTAN KEKUASAAN DEMI JABATAN DAN UANG".

Oleh karenanya, banyak anak-anak muda berpotensi menghindari dan tidak peduli dengan politik.

Namun sikap ini tanpa disadari secara tidak langsung membuat konsidi politik menjadi semakin buruk, baik dari sisi kemampuan maupun integritas, menjadi rendah.

Sehingga menghasilkan pemimpin atau pemegang kekuasaan yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan tidak mementingkan kepentingan rakyat.

Dan hal ini boleh dikatakan sudah menjadi lingkaran setan dan ironisnya dianggap hal yang biasa.

Kini sudah saatnya generasi millenial bersikap dan bertindak sebagai agent of change dan harus mampu memutus lingkaran setan tersebut.

Tim Gen Melenial sambangi SMANDUPA di Jalan Puncak Sekuning Palembang, Rabu (15/3/2017).
Tim Gen Melenial sambangi SMANDUPA di Jalan Puncak Sekuning Palembang, Rabu (15/3/2017). (SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA)/Iustrasi

Generasi Millenial harus tetap optimistis dan tidak boleh berhenti melakukan langkah-langkah perbaikan, termasuk dalam sektor politik.

Generasi millenial harus mau peduli menciptakan kualitas politik yang baik di negeri ini dan harus berani terjun ke dalamnya.

Karena perbaikan politik hanya akan terjadi pada saat orang-orang baik, profesional dan berintegritas masuk ke dalam kancah politik.

Karena sudah terlalu lama politik disalahgunakan oleh oknum-oknum opportunist demi jabatan, kekuasaan dan uang semata.

Kami yakin apabila politik dijalankan pada jalur yang benar sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat, maka negara ini akan menjadi lebih baik.

Mengutip kata Mahatma Gandhi ; "Be the change you wish to see in the world".

Hal ini bermakna, Jangan mengandalkan orang lain untuk melakukan perubahan atau perbaikan, tetapi kita harus mau turun tangan untuk melakukan perbaikan yang kita inginkan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved