Generasi Milenial
Peranan Generasi "Y” (Milenial) Dalam Pembangunan Bangsa
Apa yang di maksud dengan generasi "Y" (millenial) lebih dulu penulis mengajak pembaca memahaminya
Oleh itu, generasi millenial dianggap sebagai calon pemimpin baru yang akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Sebagai literasi, Menurut Lancaster dan Stillman (2002) hasil risetnya menyimpulkan bahwa generasi Y dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium adalah generasi yang tahun kelahirannya berkisar antara tahun 1980-1995.
Selanjutnya Ungkapan generasi Y (Millenial) mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993.
Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instant messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter, dengan kata lain generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming (Lyons, 2004).
Lebih lanjut (Lyons, 2004) mengungkapkan ciri-ciri dari generasi Y adalah: karakteristik masing-masing individu berbeda, tergantung dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial keluarganya, pola komunikasinya sangat terbuka dibanding generasi-generasi sebelumnya.
Pemakai media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi, lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi.
Sehingga, mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya, memiliki perhatian yang lebih terhadap kekayaan.
Sebagai agent of change setidaknya ada 5 (lina) karakter yang dimiliki oleh generasi millenial:
1) Memiliki visi yang jernih.Sebagai pemimpin, seseorang harus memiliki target dan goal yang jelas sehingga program kerja dapat disusun dengan baik dan dengan tahapan yang berkesinambungan karena arah yang dituju jelas.
Pemimpin yang baik harus mampu menjelaskan ide dan konsep yang ada dalam pemikiran secara jernih kepada orang lain dan terutama kepada anggota tim kerjanya.
2) Memiliki kegigihan untuk mencapat target dan goal.
3) Bersikap kritis dan analitis. Seorang pemimipin yang baik harus memiliki daya nalar yang tinggi dengan menggunakan akal yang sehat. Sebelum bertindak harus lebih dulu memahami substansinya.
4) Memiliki sifat visioner, mampu memberikan contoh dan bukan hanya memberikan instruksi.
5) Membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang disekitarnya
serta membangun kepercayaan.
Dengan kata lain, pemimpin yang baik harus memiliki integritas agar dapat dipercaya.