Gugur Dipangkuan Komandan, Prajurit Kopasus Ini Bikin Bergetar Saat Kepalanya Tertembak Peluru Musuh

Hidup merdeka atau mati berkalang tanah sepertinya menjadi kalimat yang pantas ditujukan melihat keberanian prajurit Kopassus ini.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
IST
Prajurit baret merah Kopassus 

Kejadian ini menyadarkan warga dua desa tak ada keberpihakan YonGab di Ambon.

Bahkan salah seorang prajuritnya harus gugur karena mendamaikan kelompok yang bertikai.

Kompi C terus berada di Saparua selama tiga minggu lamanya.

Mereka meneruskan tugas untuk merazia senjata api dan mendamaikan konflik SARA yang membuat Ambon menangis.

Baca: Kisah Istri Pertama Soekarno 2 Tahun Nikah Masih Suci Tak Disentuh, Media Barat Protes Tahu Sebabnya

Baca: Ini Sosok Kiyai Subchi, Guru Jenderal Soedirman dan Bambu Runcing

Tahukah, apa yang mendasari keberanian Tentara Indonesia. Berikut petikan kalimat dari Bung Karno dan Jenderal Soedirman sampai semua prajurit begitu mencintai negeri. 

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

Pegang teguh tugas pokok TNI dengan baik, tentara tidak boleh berpikir macam-macam.

Kamu bukanlah tentara sewaan tetapi prajurit yang berideologi, sanggup berjuang menempuh maut untuk kelahiran Tanah Airmu. : jendral Besar Soedirman

Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

Walau fisikku lemah, setidaknya aku memiliki otak brilian dalam merancang strategi perang.

Ingat, bahwa prajurit Indonesia bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang menjual tenaganya karena hendak merebut sesuap nasi dan bukan pula prajurit yang mudah dibelokkan haluannya karena tipu dan nafsu kebendaan, tetapi prajurit Indonesia adalah dia yang masuk ke dalam tentara karena keinsafan jiwanya, atas panggilan ibu pertiwi. Dengan setia membaktikan raga dan jiwanya bagi keluhuran bangsa dan negara. : jendral Besar Soedirman

Menjadi seorang tentara, berarti menjauhkan orang yang kau sayangi dari bahaya, walau kau tahu bahwa harga yang harus kau bayar adalah kematian.

Kami tentara Republik Indonesia akan timbul dan tenggelam bersama negara. : jendral Besar Soedirman

(Sripoku.com/Candra)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved