Ini Sosok Kiyai Subchi, Guru Jenderal Soedirman dan Bambu Runcing
Ia sebagai penasihat BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing.
Penulis: Panji Maulana | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Panji Maulana
SRIPOKU.COM - Indonesia pada masa penjajahan dulu sempat ditakuti oleh antek-antek asing saat penduduk Indonesia mulai mengacungkan bambu runcing untuk melawan para penjajah.
Bambu runcing adalah senjata yang terbuat dari sebilah bambu yang ujungnya diruncingkan dan senjata ini dipakai pada saat melawan panjajahan kolonialis Belanda.
Sebenarnya siapa orang pertama yang menggunakan Bambu Runcing untuk berperang?
Sampai dengan saat ini masih terjadi simpang siur mengenai pencetusnya.
Salah satu tokohnya adalah KH Subchi dari Parakan, Temanggung yang dikenal dengan gelar Jenderal Bambu Runcing.
Ia sebagai penasihat BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing.
Khusus penggunaan senjata Bambu Runcing dilakukan dengan doa dan pengisian tenaga dalam.
Dalam sejarahnya, ternyata banyak santri dan pejuang yang ingin bergabung bersama untuk melawan para penjajah.
Awalnya mereka sowan (kunjungan) kepada Kiyai Subchi dan di sanalah mereka mulai dikenalkan dengan senjata bambu runcing.
Setelah diajarkan beberapa doa oleh kiai Subchi, para santri dan pejuang pun sudah siap turun ke medan perang untuk mebabat habis para penjajah.
Kiyai Subchi lebih dari seorang ulama
Kiyai Subchi dikenal sebagai Kiai Bambu Runcing hingga Sang Penggerak.
Julukannya tersebut didapatkan setelah jasa-jasanya yang sempat berjuang bersama para santri-santrinya serta para pejuang dalam menghadapi para penjajah.
Dia juga terkenal dengan kealimannya bukan karena beliau adalah anak dari seorang ulama yang terkenal, Kiyai Wahab.