Gunung Merapi Meletus
Gunung Merapi Meletus, Awas! Ini 4 Ancaman Bahaya yang Bisa Terjadi, Sepele Tapi Bikin Mati
Piroklastik adalah material berbagai ukuran yang berasal langsung dari letusan gunung api. Hujan abu vulkanik berasal dari letusan
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM - Gunung Merapi pagi ini mengeluarkan letusan freatik setinggi 5500 meter vertikal menembus awan.
Kejadian sudah berulang kali terjadi dan membuat cemas warga sekitar.
Meskipun menurut Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Magelang. Letusan gunung merapi terbilang batas normal.
Perlu diketahui, gunung merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia.
Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolalidi sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.
Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang sangat padat.

Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.
Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya.
Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak.
Baca:
Video Detik detik Gunung Merapi Meletus, Pakar Geologi Ungkap Fakta Ruang Raksasa yang Mengancam!
Ini Penjelasan Resmi BPPTKG Perihal Meletusnya Asap dari Gunung Merapi
Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini.
Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran.
Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa.
Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung Batulawang yang lebih tua
Proses pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasi sejak 1989 dan seterusnya.