Dua Eskavator Rusak, Truk Sampah Terpaksa Harus Antri di TPA Sukawinatan Palembang

Pengerukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan mengalami kendala, karena dua

Penulis: Siti Olisa | Editor: Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO
TETAP BERTAHAN - Meski penghasilannya 20 ribu perhari dari memulung di TPA Sukawinatan Yanti(66) tetap semangat dalam mencari barang bekas, Minggu (31/12/2017) 

Menurutnya, produksi sampah perorang perhari sekitar 0,7 - 0,8 kilogram perhari.

Sehingga dengan jumlah penduduk Palembang kurang lebih 1,7 juta jiwa, wajar saja jika sampah yang dihasilkan cukup banyak.

"Sehari produksi sampah 800-1200 ton perhari. Makanya jika eksavator rusak kita pusing, kurang tidur kurang makan," ujarnya.

Pada tahun 2018 ini juga, Faisal mengatakan, meskipun tak banyak, DLHK Kota Palembang akan melakukan perekrutan dan penambahan personil untuk membersihkan wilayah di Kota Palembang.

"Kita tengah rancang apa-apa saja yang disiapkan. Mungkin ada tambahan petugas sekitar 60 orang.

Kita juga akan ada penambahan 5 mobil truk baru, 3 dari APBD 2 dari pusat," ujarnya.

Tak hanya melakukan penambahan anggota dan peralatan. Faisal juga berharap agar masyarakat kota Palembang sadar akan tingkat kebersihannya, dan tidak membuang sampah disembarangan tempat. ‎

"Seperti di daerah pinggiran itu dibutuhkan pengawasan yang optimal. Jadi harus ada kesadaran bersama," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved