Teriaki Ibu Muda Penculik, Nenek Ini Minta Cucunya Balik, Faktanya Malah Bikin Syok Dia Sindikat?
Kisah pengalaman ini dituturkan di kirim ke Whatsapp temannya untuk diperhatian agar kejadian serupa tidak terulang.
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
TIba-tiba, ibu itu mau gendong anak saya. Dia bilang terima kasih sudah menjaga "cucunya".
Saya langsung kaget. Saya bilang, "Ibu! Ini apa-apaan sih!?"
Anak laki-laki yang ikut di sampingnya pun, "Orang jahat! Kembalikan adik saya!"
Saya langsung syok anak kecil itu ngomong begitu. Banyak orang liatin saya, kirain saya culik anak. Tiba-tiba ada satu cewek datang, panggil nama anak saya (nama palsu yang tadi saya kasih tahu) dan bilang, "Duh kamu ke mana aja dari tadi ibu cari-cari! Ayo kita pulang!"
Dia ngotot mau gendong anak saya. Saya langsung naik taksi yang ada di depan gerbang, tapi ngerinya, wanita ini ikut naik. Dia tarik-tarik anak saya. Saya peluk anak saya erat-erat. Anak saya pun nangis.
Di tengah kekacauan seperti ini, pak supir juga gak berani jalan. Saya cuma bisa turun lagi dan menghadapi wanita itu. Mendengar tangisan anak saya, semua orang berhamburan keluar, kirain saya culik anak.
Anak kecil itu bilang, "Bu, kembaliin adik saya cepet! Kita mau pulang!"
Saya bilang, "Apa-apaan kalian!? Ini anak saya!"
Tangan dan kaki saya sudah bergemetar. Hati saya sudah dag dig dug, takut anak saya diambil sama mereka. Bagaimana pun, dua lawan satu.
Tiba-tiba, ada orang yang manggil. Pas saya lihat, ternyata itu bapak sama ibu! Mereka datang jemput saya!
"Ada apa ini rame-rame begini!?", tanya bapak.
"Itu pak, mereka mau culik anak, bilang ini anak mereka!"
"Ini anak saya kok!", bela wanita itu. Saya tahu tanggal lahirnya, golongan darahnya, namanya….. dan lain-lain, semua ia sebutkan satu-satu.
Saya pikir, Astaga…. Itu kan yang tadi informasi tentang anak saya yang saya kasih tahu ibu-ibu itu di kereta. Saya pikir cuma sekedar ngobrol, gak nyangka bisa jadi seperti ini! Untung saya kasih tahu nama palsu anak saya.
"Kalau gitu, nama anak saya siapa?", teriak saya.
