Usia 83 Tahun, Jadi PSK 60 Tahun, Saat Tahu Kisah Sebenarnya, Semua Menangis Dan Lakukan Ini
Tentunya Anda akan bertanya, ada cerita apa tentang dirinya hingga bisa membuat semua orang menitikkan air mata jika sudah mendengarnya?
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
Hingga suatu hari dia jatuh cinta pada seorang tentara Amerika, bahkan tentara ini menghadiahkan cincin jamrud yang sangat mahal kepada Mary.
Tak lama kemudian terjadilah perang Korea dan kekasihnya ini harus dikirim ke tempat lain, padahal saat itu untuk pertama kalinya Mary berapi-api mencintai seseorang.

Tentara itu berjanji akan menjemput Mary, Mary juga berjanji akan menunggunya, tapi ternyata sekali menunggu, harus 40 tahun lamanya, ia sudah menjadi “Pelacur tua” di Yokohama.
Bahkan belum tahu kapan janji itu akan ditepati.
Mary pun memutuskan untuk tetap berada di Yokohama dan mengatakan "Ini adalah satu-satunya tempat di Jepang dimana kami bisa bertemu lagi"
Walaupun kecantikan di masa mudanya sudah hilang, tapi dia tetap merias wajahnya dengan bedak yang tebal setiap harinya yang sesuai dengan panggilannya "Ratu yang mulia", hal itu dilakukannya karena ia taku lelaki yang dicintainya tidak lagi mengenalinya.
Jika ia melakukan hal ini (memakai bedak tebal), dia merasa bebas dan hidup dengan kebanggannya selama ini.
Selama ini dia selalu memuaskan setiap tamu apapun keinginan mereka, hanya 1 yang ia minta, yiatu tidak boleh menciumnya.
Dia berkata "Aku boleh menjual diri, tapi tidak menjual hati"
Kini dia jadi suatu pemandangan biasa di Yokohama.
Perlahan-lahan, masyarakat setempat mulai takut dan mengucilkannya, mereka merasa dia sangat memalukan, bahkan ada banyak toko-toko yang tidak mengijinkannya masuk.

Dia bahkan pernah 22 kali ditangkap oleh polisi, alasannya hanya karena “mengganggu pemandangan di kota”.
Tapi setelah meninggalkan kantor polisi, walaupun ia sudah bekerja dan mendapat uang, ia tetap merasa dirinya adalah seorang PSK.
Suatu kali dia pergi ke sebuah salon, sebelum masuk dia mendengar seorang berambut keriting berteriak,
“Kalau aku sekali-kali melihat wanita bangsat satu ini datang kesini, aku nggak akan pernah datang lagi.”