Pilgub Sumsel 2018
Dinamika Parpol Berkoalisi Untuk Pilgub Sumsel 2018
KPUD telah menyusun tahapan pelaksanaan pilkada --salah satu tahapannya adalah pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
Untuk parpol papan bawah, dapat disebut parpol pasif atau parpol pelengkap yang menunggu pinangan parpol papan atas dan menengah.
PDIP yang 13 kursi, cukup dengan satu parpol papan bawah yang 2 kursi sudah cukup.
Untuk Demokrat yang kursinya 11 harus tambah 4 kursi sehingga dua parpol papan bawah direbut semua.
Jika dilamar parpol papan tengah perlu menimbang dengan cermat karena logika politiknya akan nyaman bergabung dengan parpol papan atas yang kemungkinan menangnya lebih besar.
Jadi, parpol papan bawah jika tidak dilamar oleh parpol papan atas dan tengah cenderung akan memberikan dukungan kepada parpol papan atas tertentu yang peluang meraih kemenangan relatif tinggi.
Dua parpol dari empat parpol papan atas sudah menetapkan mengusung balon gubernur, yakni Golkar mengusung Dody Reza (sudah mendapat SK dari DPP Golkar) dan Demokrat akan mengusung Ketuanya, Ishak Mekki.
Mengapa Golkar mengusung Dody Reza yang saat ini sedang menduduki jabatan Bupati Muba?.
Ya, tentu semua tahu meskipun Ketua Umum Golkar Sumsel adalah Alex Noerdin, namun dirinya tidak mungkin maju lagi karena sudah menjadi gubernur dua periode.
Oleh karena itu, dicari kader Golkar yang dinilai cakap, mempunyai jaringan luas di tingkat nasional dan internasional, berpengalaman di bidang pemerintahan (anggota dewan dan atau kepala daerah), bisa melanjutnya dan mengembangkan pembangunan yang telah dirintis gubernur sebelukmnya dari Golkar dan yang elektabilitasnya relatif tinggi.
Nah, kader Golkar yang dimaksud jatuh kepada Dody Reza Bupati Muba yang kebetulan putera Gubernur Alex Noerdin.
Atas pencalonan Dody Reza tersebut menimbulkan pro kontra di masyarakat politik Sumsel.
Pihak yang pro beralasan bahwa tidak ada dasar hukumnya untuk melarang ikut kontestasi dalam pilgub. Ini merupakan asasi, hak dipilih dan memilih.
Menduduki jabatan yang lebih tinggi merupakan wujud tanggung jawab yang lebih besar dan ini merupakan tugas yang lebih mulia.
Dengan menjabat gubernur kelak, maka akan lebih strategis dalam berperan dan ikut memikirkan pembangunan di Kabupaten Muba.
Selain itu, sebagai kader parpol Golkar harus bersikap loyal dan ketika mendapat tugas parpol harus selalu siap menjalankannya.