Pilgub Sumsel 2018
Dinamika Parpol Berkoalisi Untuk Pilgub Sumsel 2018
KPUD telah menyusun tahapan pelaksanaan pilkada --salah satu tahapannya adalah pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
Logikanya, jika kursinya banyak maka pendukungnya juga banyak dan kemungkinan pertaruangan akan kompetitif sehingga peluang menang juga akan besar.
Selain hal tersebut, secara teknis dengan hanya menggaet satu parpol papan tengah sudah bisa memenuhi syarat 15 kursi.
Jadi, secara teoritis dan matematis jika empat parpol papan atas masing-masing mempunyai bakal calon (balon) Sumsel 1 kemudian menggaet masing-masing satu parpol papan tengah, maka jumlah pasangan balon gubernur Sumsel dimungkinkan bisa 4 pasang.
Dengan situasi seperti itu, posisi parpol papan tengah bak gadis molek yang siap menerima pinangan dari parpol papan atas. Disinilah terjadi proses negosiasi dan komunikasi yang alot.
Parpol papan tengah bisa "pasang tarif" atau meminta jabatan balon wakil gubernur atau imbal sulih yang lain.
Tidak ada dalam dunia politik gratisan, apalagi parpol papan tengah sangat menyadari posisinya yang sangat dibutuhkan oleh parpol papan atas.
Jika ada parpol papan atas tidak mempunyai balon gubernur yang layak diusung, kemungkinan pertama, parpol tersebut akan bersikap meminta atau menawarkan untuk dijadikan balon wakil gubernur kepada parpol papan atas yang mengusung balon gubernur.
Atau kemungkinan kedua, kalau tidak mempunyai gengsi institusi atau rasa malu sebagai parpol papan atas yang berkursi banyak, maka parpol papan atas tersebut akan "menjual diri" dengan "harga tinggi" kepada partai papan tengah yang mempunyai balon gubernur yang masih kekurangan kursi relatif banyak untuk memenuhi syarat 15 kursi, dan bisa jadi sekaligus meminta jabatan untuk diusung sebagai balon wakil gubernur.
Kemungkinan ketiga, demi wibawa parpol, maka parpol papan atas yang tidak mengusung bakal calon gubernur atau wakil gubernur lebih baik tidak terlibat usung mengusung bakal calon dan membiarkan konstituennya bebas menentukan pilihannya. Tetapi kemungkinan terakhir ini kecil dilakukan.
Bagaimana sikap parpol papan tengah?
Bagi parpol yang merasa mempunyai balon gubernur dengan elektabilitas tinggi akan berusaha merayu sesama parpol papan tengah minimal merangkul 2 parpol untuk memenuhi syarat 15 kursi.
Parpol papan tengah yang dirayu tentu akan bernegosiasi dan "pasang tarif" berani berapa dengan sekaligus menawarkan untuk posisi balon wakil gubernur, atau minta kompensasi lain.
Kemungkinan lain, ada seseorang atau beberapa orang yang merasa mampu menjadi balon gubernur atau wakil, tetapi tidak mempunyai kendaraan untuk maju maka berusaha akan "membeli" parpol papan tengah untuk dijadikan kendaraan.
Atau ada juga parpol papan tengah yang langsung menawarkan dan mendukung kepada parpol papan atas.
Politik adalah serba kemungkinan dan baru bisa dipercaya kalau sudah ada deklarasi dan publikasi kontrak politik.