CSR PERUSAHAAN
Usaha Produktif Sebagai Bentuk Pengejawantahan CSR Perusahaan
Banyak Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikemukakan oleh para pakar.
3). Corporate Community Relation,
4). Corporate Community Development.
Sebelum tahun 2015 empat kategori penerapan itu dipenuhi dengan tidak ada penekanan tertentu di antara keempat kategori tersebut.
Akan tetapi diatas tahun 2015 penerapan CSR lebih ditekankan pada Corporate Community Development (usaha produktif/bantuan modal usaha).
Ada hal menarik yang mungkin penulis dapat ceritakan mengenai CSR yang dikategorikan di dalam Corportare Community Development yang dijalankan oleh PT. BPP dimana penekanan CSRnya adalah pada pengembangan Usaha Produktif .
Kedepannya diharapkan akan mengkapitalisasi dengan sendirinya jika dijalankan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan ataupun SOP yang telah disepakati bersama antara pihak perusahaan dan masyarakat yang akan menjalankan usaha produktif atau pun bantuan modal usaha.
Untuk permasalahan ini penulis akan mencontohkan mengenai Program CSR Usaha Sapi di Desa Pangkalan Bayat.
Sebelum Pelaksanaa Usaha Produktif ini dimulai tahun 2011 Tim CSR PT. BPP melakukan studi awal mengenai situasi dan kondisi serta kemungkinan-kemungkinan usaha produktif apa saja yang dapat dilakukan di desa Pangkalan Bayat tersebut dari hasil studi ini kemudian tim menyusun rencana kerja untuk usaha sapi ini, di dalam rencana kerjanya PT. BPP melibatkan Aparat desa, PPL dan Kelompok tani untuk menjalankannya.
Skema yang diusung adalah Usaha Sapi penyerahan Sapi diawal tahun 2012 sebanyak 24 sapi yang diserahkan pada kelompok tani Trans makmur Pangkalan Bayat yang terdiri dari 24 ekor sapi, 4 ekor sapi jantan dan 20 ekor sapi betina di mana sistemnya adalah bergulir dikelompok tanit ersebut.
Pihak Perusahaan tidak hanya membentuk kelompok tani saja akan tetapi juga memberikan pelatihan-pelatihan yang mendukung pengembangan Usaha Sapi ini.
Di samping itu juga Tim CSR PT. BPP juga menghubungi dokter hewan dan dinas terkait untuk melakukan penyuluhan mengenai tatacara perawatan sapi serta memeriksa kesehatan sapi yang ada.
Untuk mempercepat proses pembiakan sapi dengan bantuan dokter hewan dilakukan inseminasi terhadap sapi betinanya.
Sapi-sapi yang telah beranak akan dialihkan keanggota lain di dalam kelompok tani yang sama, siklus terus akan berputar.
Sampai dengan saat ini total jumlah sapi yang telah ada di kelompok tani trans makmur desa Pangkalan Bayat Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 92 ekor sapi per Agustus 2017.
Laporan jumlah dan kondisi sapi dilaporkan oleh pengurus kelompok tani Trans Makmur kepihak Tim CSR PT. BPP sehingga perkembangan dari usaha sapi ini dapat dipantau sedemikian sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera ditanggulangi oleh pihak perusahan.