Ratusan Warga Sumsel Korban First Travel, Kembalikan Uang Kami Jika. . .

"Pada jadwal keberangkatan pertama itu, kami sudah siap berangkat. Bahkan semuanya sudah siap dan sehari lagi berangkat ke Jakarta, tapi tiba-tiba dib

Editor: Bedjo
sandalsponmurah.info
Logo First Travel. 

Bukan hanya Imam dan Rosa yang batal berangkat Umroh melalui biro perjalanan First Travel di Jakarta. Namun juga dirasakan Yuslipah, guru PNS di kawasan Talang Buruk Kecamatan Sukarami Palembang.

Bahkan Yuslipah gagal berangkat umroh bersama keluarga besarnya dengan jumlah 12 orang. Namun Yuslipah dengan keluarganya mendaftar pada agen First Travel yang ada di Lahat. Bahkan perorangnya membayar biaya umroh sebesar Rp15 juta. Diketahui di Lahat ada sekitar 200-an orang yang juga gagal berangkat umroh melalui agen First Travel.

"Kami percaya karena sebelumnya sudah banyak yang berangkat umroh dan semuanya lancar, termasuk ada keluarga saya yang juga ikut umroh dengan First Travel sebelumnya. Memang kami ikut karena cukup terjangkau. Memang biasanya untuk umroh itu biasanya berkisar di atas Rp20 jutaan," ujar Yuslipah.

Mengenai langkah kedepannya lantaran keluarga besarnya gagal berangkat umrah, Yuslipah mengatakan, pihak keluarganya yang ada di Lahat hanya tinggal menunggu saja. Dikarenakan agen First Travel yang di Lahat akan bertanggung jawab untuk menjadwalkan kembali untuk berangkat umrah.

"Kata agen di Lahat, nanti dijadwalkan lagi dan biar perlu pindah ke biro travel lainnya. Sampai saat ini kami masih menunggu dan dijadwalkan berangkat umrah November. Jika tidak ada kepastian, tentunya saya pribadi meminta pertanggung jawaban pada agen yang ada di Lahat. Uang untuk daftar umrah itu, gaji saya setia bulannya yang disisihkan ditabung untuk berangkat umrah," ujar Yuslipah.

Sementara di Lahat sebanyak 178 warga menjadi korban First Travel. Ratusan warga tersebut mendaftarkan diri untuk berangkat ibadah umrah melalui dr Laela Cholik, yang juga menjabat sebagai direktur RSUD. Sejauh, beberapa warga mengaku sudah melunasi biaya keberangkatan sebesar Rp19 juta perorang.

RA Maryani, warga Kota Baru Lahat, mengatakan ia mendaftar berangkat umrah sejak 2016 yang lalu. "Kami mendaftarkan diri melalui ibu dr Laela Cholik, yang memang satu pengajian dengan kami. Setidaknya ada 178 teman pengajian yang ikut,"ungkapnya, ketika ditemui di klinik Al-Lael, milik dr Laela Cholik, Kamis (24/8).

Menurut Maryani, pembayaran keberangkatan dicicil. Awalnya, ungkap Maryani total yang harus dibayar Rp14 juta. Namun, pihak First Travel meminta uang tambahan kembali hingga total Rp19 juta dengan alasan keberangkatan diundur dan akan mencarter pesawat dari Negara Saudi Arabia.

Sementara itu, dihubungi via Watshap dr Laela Cholik, membenarkan kalau dirinya menjadi penghubung bagi warga yang ingin berangkat ibadah umroh melalui First Travel. Namun, dirinya mengaku tidak tahu terkait apa yang dilakukan First Travel sehingga pemiliknya jadi tersangka penipuan. "Ya sebagaian warga yang ikut tersebut jamaah pengajian saya. Tapi terkait pembayaran sendiri para warga yang mendaftar langsung mentransfer ke rekening First Travel dalam artian tidak melalui saya,"jelas Laela.

Saat ini kata Laela, dirinya masih di Jakarta dan berikhtiar melalui lawyer yang ditunjuk Vonny, agen First Travel untuk mengusahakan uang jamaah kembali. (bew/cr22)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved